Empat Belas, Operasi Menjerat Gagak
Pihak Nusantara menurunkan Kapal Perang Macan Tutul dipimpin Kapten Bismo Winarno, Â Kapal Perang Untung Suropati dipimpin Kapten Andi Zafrullah dan Kapal Perang Macan Kumbang dipimpin oleh Kapten Joshua Tamahela . Â
Sementara VGC menurunkan Fregat Evertsen dipimpin Kapten De Brabant, Fregat Utrecth dipimpin oleh Kapten Karel Heijden dan Fregat Victoria dipimpin Kapten Koopman, serta kapal selam Neptune oleh Van Daelen dan kapal selam Kortenaer dipimpin Kapten Speelman. Â Selain itu masih ada kapal selam besar Leviathan sebagai pendukung bagian belakang.
Dari atas Made memperhatikan  tiga V-Cakrawala dari pihak Nusantara  menyebar menghadapi tiga kapal tempur  VGC berbentuk gagak lebih kecil didukung puluhan robot siap tempur.
"Menarik!" Letnan Robin. "Kita harus siapkan perisai dan meriam sinar merah, siapa yang mau jadi penembak?"
Bagus menutup mukanya dengan helm dengan kaca anti gelap yang bisa mereduksi cahaya silau  . Purbaendah sudah siap di posisi penembak meriam bersama Kanaya.
Pertempuran dimulai, di udara Manuk Dadali meliuk  menghindari tembakan robot maupun Gagak Belanda.  Sebaliknya Purbaendah dan Kanaya berhasil merontokan enam robot sekaligus. Sebelum perisai dihidupkan menghadapi tembakan Gagak.
"Mijn God! Kapal itu paling berbahaya!" teriak Raymond menyaksikan dari pulau.
Sementara sebuah V-Cakarawala berhasil menghantam dua atau tiga robot dan sebuah Gagak terkena tembakan hingga oleng. Namun rudal dari Gagak itu juga mengenai V-Cakrawala, disusul oleh sebuah rudal dari sebuah kapal selam VGC yang tak bisa dielakan V-Cakrawala.
Manuk Dadali langsung menembakan roketnya ke dalam air dan kapal selam Neptune meledak, bersamaan dengan V-Cakarawala meledak di udara. Â Sementara satu Gagak lagi terkena tembakan Manuk Dadali, namun hanya rusak. Â Lalu dihajar V-Cakrawala lain hingga meledak di udara.