Semasa dia masih pegang alat itu, di atas peralatan yang dimiliki James Bond, ya, jangankan lembaga-lembaga di Korea, seluruh negara di dunia pun dia bisa tundukan. Â Pertanyaannya, untuk apa dia membantu pembunuh bahkan ikut membunuh? Apa menyelamatkan dunia? Siapa yang mengirim dia? Â Ini yang membuat serial ini kian menarik.
Pada episode kedua dan keempat saling menjegal antar lembaga senafas dengan serial X-Files, Chris Carter era 1990-an hingga 2000-an. Â Hanya saja dalam "Grid", unsur drama kental sekali dan satu persatu hubungan antar tokoh-tokohnya diungkap. Â Antara petinggi-petinggi di Biro Admisnistrasi, Lembaga Pengendali Grid dan tokoh-tokoh yang menjadi polisi.
Tidak ada adegan baku tembak, hanya sedikit kejar-mengejar, membuat Grid tetap menegangkan. Episode keempat ditutup ketika Sang Hantu bisa menyamar menjadi perawat ibu Sae Ha di kediamannya, entah apa yang dilakukannya.Â
Jadi Sang Hantu mengetahui siapa para pemburunya dan sebaliknya para pemburunya tidak tahu siapa dia. Bagaimana menaklukan Sang Hantu atau Sang Hantu tidak akan bisa ditaklukan?
Saya jadi berfantasi jangan-jangan saat ini sudah beredar para penjelajah dari masa depan yang mencegah suatu peristiwa besar yang harusnya terjadi. Pernah membaca tulisan tentang orang yang mengklaim  peristiwa  penabrakan pesawat ke  WTC pada 11 September 2001 didalangi seorang penjelajah waktu yang ingin mencegah perang saudara di Amerika Serikat yang disebut akan terjadi pada 2008 (masa Obama) kalau tidak ada peristiwa pemersatu bangsa Amerika?
Sampai saat ini penjelahan waktu masih dalam fantasi. Ini yang membuat "Grid" menjadi fiksi ilmiah yang menarik bagi saya.Â
Jika ada orang masa depan yang bisa mengubah sejarah sesuai kehendaknya, jangan-jangan peristiwa yang terjadi sekarang sudah didesain dari masa depan dan seharusnya yang terjadi bukan itu, mungkin lebih buruk.Â
Karena orang dari masa depan menyadari bagaimana semaksimal mungkin menyelamatkan Bumi tempat tinggal manusia. Buktinya, sampai sekarang umat manusia masih eksis (atau bencana belum terjadi karena penjelajah masa depan baru fantasi).
Pertanyaannya, apakah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia mengorbankan nyawa sejumlah manusia? Tentu menjadikan moralitas menjadi relatif. Â Seperti yang saya kutip dari dialog tokoh-tokoh dalam film ini yang menjadi awal tulisan ini.
Kepada "Si Cantik Lee Si Young", pemeran Sang Hantu begitu memikat. Menurut Asianwiki Lee Si-Young  berangkat dari  petinju amatir wanita tingkat juara yang memenangkan sejumlah kejuaraan di Korea, di antaranya dengan RSC.
Perempuan kelahiran 17 April 1982 beberapa kali memerankan karakter perempuan perkasa misalnya dalam film "No Mercy" (2019), memerankan seorang kakak yang balas dendam terhadap orang yang bertanggungjawab pada penculik adiknya. Â