Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Petani Milenial Bandung Barat: Perlu Kolaborasi dengan Senior

13 November 2021   17:27 Diperbarui: 15 November 2021   16:15 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Dokumentasi Sarah Apriliani Nurjanah

Keluarga Sarah adalah petani. Ayahnya petani, ibunya petani, saudaranya juga petani. Penduduk Desa Pasirlanggu yang kini menurut Dispukcail Kabupaten Bandung Barat berpenduduk 10.926 jiwa. Sebagian menggantungkan kehidupan menjadi petani, terutama sektor hortikultura.

Menurut Sarah, sejak  2013 hingga sekarang minat milenial di dunia pertanian khususnya di Desa Pasirlangu cukup signifikan meningkat. Banyak yang orang tuanya petani kemudian di lanjutkan oleh anak anaknya untuk mengelola kebun.

"Menurut saya dengan kepedulian milenial terhadap pertanian dapat meningkatkan inovasi inovasi out of the box untuk sektor ini. Kolaborasi antara dua generasi akan menjadi pusat kekuatan untuk memajukan pertanian di Desa Pasirlangu dan daerah lainnya," paparnya.

Sarah menyampaikan perlu waktu bagi milenial untuk mengetahui seberapa pentingnya sektor pertanian harus ada regenerasi. Hal ini perlu edukasi baik di tingkat sekolah maupun kuliah. Kemungkinan minat milenial tidak terjun ke dunia pertanian langsung karena kendala "high risk, unexpected revenue and return and the harvest based on natural".

Sehingga tidak ada kepastian jelas dan jaminan pemasukan yang membuat milenial lebih suka bekerja tetap di perusahaan.  Padahal sektor pertanian merupakan sektor yang seksi.

"Saya tentunya berharap terus misi regenerasi pertanian ke milenial ini terus berjalan. Kami pun bekersama dengan adik adik mahasiswa khususnya tempat dulu saya kuliah untuk internship di mitra petani kami.  Ini salah satu tindakan kami untuk mengajak kaum milenial terjun ke sektor pertanian," terang dia lagi.

Jadi belajar dari Sarah, saya melihat kalau sektor hulu dan hilir bisa bergandeng tangan, siapa bilang berkarir di pertanian menjanjikan masa depan?  Pertanyaannya apakah yang dilakukan Sarah itu juga terjadi di tempat lain atau jangan-jangan parsial"

Atau jangan-jangan tanpa diumumkan gerakan ini  sebagai program pemerintah (baik pusat maupun daerah), para milenialnya sebetulnya sudah bergerak memasuki sektor pertanian atas kesadarannya sendiri?

Saya pun melakukan riset terhadap berita yang  ada di berbagai media terkait petani milenial ini Ini saya kutip dari sebuah berita dari  situs berita  Detik, dua bulan setelah pengumuman gerakan ini Detik.com

Salah satu petani yang mendaftar dalam program Petani Milenial 4.0 tersebut benama Jajat (36),  asal Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dari usianya, dia masih tergolong milenial.

Masih satu kabupaten dengan Sarah, Bandung Barat menjadi lokasi yang cocok untuk mengamati partisipasi Milenial di pertanian karena di lokasi ini lah Ridwan Kamil meresmikan program Petani Milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun