Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (8)

22 September 2020   21:08 Diperbarui: 22 September 2020   21:10 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DELAPAN

Musim hujan lebat membuat kami harus berteduh di dalam rumah. Patroli menggunakan jas hujan. Perkiraan peralatan kami  ini bulan Februari, entah tahun berapa. Berarti panen berikutnya akan datang.  Kalau pakai kalender Bumi aku sudah sembilan bulan di Bumi. Sementara Ambu dan rombongan sudah masuk bulan ketiga.

Purbasari menyebut, sudah lebih dari tiga setengah tahun atau hampir empat tahun Purbararang berkuasa. Mereka menemukan tambang emas dan sejumlah tambang lain di berbagai wilayah yang mereka duduki. Lahan sawit makin luas, membuat Purbasari khawatir melanggar pamali dan alam marah.

Drai orang Titanium sebetulnya punya niat bawa saja satu kampung Cupu Mandalayu ke Titanium. Peduli amat Purbararang dan gerombolannya dari orang asing itu berbuat apa. Itu perintah Dedi Cumi, anggota Dewab Preanger yang kemudian diplesetkan jadi Mister Angkut. Yang mengusulkan namanya Serma Malik Tanjung.  Didukung oleh dokter Oscar, yang menganggap misi sudah selesai. Aku sudah ditemukan dan sembuh.

Sementara pesawat guru minda yang cukup besar dengan mengosongkan bagasi untuk perjalanan pulang. Mereka juga pesawat cadangan yang digandeng. Muatannya total bisa 500 orang, pas dengan pengikut Purbasari.  Kalau Cuma menampung 500 orang, wah Koloni Preanger lebih dari mampu. Dua kali lipat dari populasi 17 juta saat kami tinggalkan saja masih berlebih.

Tapi Ambu yang juga sudah dipanggil Sunan Ambu oleh warga karena ulah Tika Dayanthi, terlanjur iba melihat Purbasari yang menyayangi Negeri Pasir Batang. Lagipula bagaimana tanpa pertempuran?  

Aku juga tidak setuju bahkan malah ingin tinggal di Pasir Batang. Samuel meminta pertimbangan aku untuk pulang ke Titanium.  Tetapi dia juga ingin menyelesaikan persoalan Purbasari.  Sementara Mayang dan Ira ingin tahu soal Kanaya dan kuncinya ada di Kabandungan.

"Masalahnya, kita tak bisa ke Kabandungan kalau masih ada Rezim Purbararang dan Indrajaya. Kita tidak bisa ke Pasir Batang, kalau kita diam di sini," kata Samuel.

Gigin tiba-tiba datang memecah rapat. "Maafkan  Paduka Purbasari,  tentara Pasir Batang sedang bergerak ke mari!"

"Akhirnya, konfrontasi tidak terhindari," ujar Sersan Malik.

"Siapa pemimpin mereka, kakakku Purbaendah, anjeun melihatnya?" tanya Purbasari,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun