Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (3)

14 September 2020   18:14 Diperbarui: 14 September 2020   18:15 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-Foto: Youtube Indah Nia

"Raden Purbaendah itu saha?"

"Adik Purbararang yang memihak dia. Dia juga punya senjata jahat. Prabu Tapa Agung punya tujuh anak, perempuan semua."

"Purbasari?"

"Kata Abah dia diasingkan ke hutan Cupu Mandalayu, jauh dari sini. Prabu Tapa Agung sendiri juga mengasingkan diri."

"Yang di pihak Purbasari?"

"Ada Purbaleuwih. Dia masih memimpin pemberontakan. Tetapi sudah terpojok."

Aku hanya mencuci muka, lalu mengajak Dadung ke pesawat untuk mengambil kantung tidur cadangan. Dadung takjub melihatnya.  Pesawat aku kunci dan aku tutupi daun-daun tepus agar tidak ditemukan orang kerajaan Pasir Batang. Aku tebak, sekarang aku jadi buronan.

Lalu aku mengajak Dadung ke tempat yang agak lapang membuat bivak dari batang tepus dan api unggun.  Kami tidur dengan kantung tidur setelah makan malam dari perbekalan.  Aku juga membuat parameter dengan diameter dari bivak sejauh lima ratus meter kalau ada yang masuk maka alarm berbunyi. 

Parameter itu berupa gelombang ultrasonic yang menyakitkan bagi binatang kalau melintas. Namun kalau manusia yang melintas alarm ini berbunyi memberi tahu aku. Alarm ini sebetulnya untuk bolo, kalau warga Titanium bermalam di hutan.  Efisien, untuk membuat persiapan kalau bolo masuk.  Entah mahluk di Bumi.

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun