Mengapa heran manusia? Sebagian dari kami membantu dia membuat kapal. Walau kami tidak menyetujui kehendaknya kali ini. Tapi itu bagian rencana. Kamu harus kembali bersama kawanmu ke planet itu. Â Takdir kalian.
Aku kemudian kembali ke kamar. Â Ira sudah menunggu.
"Ada kabar, Ginanjar dan Harun mau menetap di sini. Â Mereka bersimpati pada rakyat Parahyangan."
"Apa?"
Itu datang dari hati mereka. Biarkan saja. Kalian saja kembali.
Ada suara yang mengisi kepalaku dan Ira juga.
Dia menampakan diri sesosok dengan tinggi tiga meter dan bertanduk. Aku ingin berteriak. Tapi mahluk itu berbicara di otakku.
Tenang. Aku yang disebut Hiyang. Anakmu Elang sudah tidak stabil sejak kehilangan Iskanti. Kini kamu jawab minta dia membuat perahu untuk melintasi danau di bulan madu. Ikuti saja. Nanti kami yang atur bagaimana cara memisahkan kamu dan anakmu. Ingat, setelah itu kalian tidak bisa bertemu lagi.
Mahluk itu berbicara melalui telepati. Siapa mereka sebetulnya? Mengerti banyak bahasa manusia.
"Bagaimana kami kembali? Pesawat kami rusak?" tanya Ira
Pesawat yang membawa anak kalian dulu masih utuh. Kami sudah membawa pesawat itu muncul di permukaan danau dekat lokasi pesawat kalian dan sedang diperika teman kalian di bukit kapur.