Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ayam Bakar Anak Betawi Slipi, Empuk dan Sambal Kacang "Maknyus"

3 Maret 2019   16:30 Diperbarui: 3 Maret 2019   16:39 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian luar bersahaja- Foto: Irvan Sjafari

Suasana Jalan Kemanggisan Utama, Jakarta Barat Sabtu  2 Maret 2019 tidak terlalu banyak berubah.  Hanya Mal Slipi Jaya  lebih  megah (setelah dibangun lagi dibakar  massa Mei  1998) dan begitu juga  pasar  tradisional yang  ada  di seberangnya  juga direnovasi menjadi lebih bersih dan apik, seperti yang saya lihat pada 1990-an awal.

Tujuannya saya ialah kuliner tenda yang berada dekat pasar  tradisional yang  kini sudah punya  brand "Ayam  Bakar Anak Betawi", yang terletak di depan Bank DKI.  Warungnya tidak banyak berubah, meja dan kursi kayu,  dibakar dengan arang ,  gerobaknya.  Hanya saja di meja kasir ada debet BCA, tidak seperti saya singgah di kala  masih berstatus mahasiswa.

Harum daging ayam yang dibakar  juga masih  sama. Ayam bakar  itu dihidangkan dengan dua pilihan nasi uduk atau nasi putih.  Ayam bakarnya sendiri disantap dengan kombinasi sambal,kacang dan kecap. Waktu  disajikan dengan piring terpisah tidak diaduk, konsumen yang mengaduknya  atau  potongan daging  ayam dicocol tanpa diaduk.  Saya pilih yang  kedua.

Rasanya tidak berubah dibanding ketika saya mencicipi ayam bakar itu pada 1990-an cukup sering. Daging ayamnya empuk dan bumbunya meresap sampai ke tulang dan kombinasi sambal kacang dan kecap itu menambah rasa lezat hingga tak terasa satu porsi tidak cukup. Rasanya pedas manis. Meminjam pujian  almarhum Bondan Winarno  "Mak Nyus". Tak mengherankan menjelang mahgrib atau jam pulang  kantor, warung itu penuh sesak dan antri.

Sayangnya harganya sudah  lebih mahal, yaitu Rp20 ribu per potong ayam dan nasi putihnya Rp6.000 dan nasi uduk Rp8.000. Kalau menambah lalap Rp3.000 per porsi. 

Warung "Ayam Bakar Anak Betawi" kini dijalankan oleh  Febri generasi  kedua.  Pendirinya ayahnya Achmad Udit, katanya tahun 1992.  Mungkin  juga sebelum itu.  Saya mengenal  warung ini gara-gara "nembak"  seorang  cewek di kampus yang saya taksir.

Dia tinggal di Kompleks Pajak  masih sekitar dua kilometer dari  tempat  itu .  Cinta ditolak,  pulang dengan muka kusut, makan di sini, he malah kepincut dan akhirnya jadi langganan saya kalau melewati tempat itu. Bahkan kalau iseng berbuka puasa saya pilih warung makan ini. Selain ayam bakar, ada sayur asem, aneka sate ampela, hati  dan jantung ayam.  Rasanya  juga "Mak Nyus".

Warung ini sempat buka cabang  di kawasan Kampung Kandang, Ragunan, Pasarminggu pada 2000-an.  Juga jadi langganan saya. Sayang tidak lama.

Selain tekstur daging  ayam dan bumbu sambalnya, letaknya strategis dan tidak menyusahkan orang yang  makan.  Mereka yang hendak transit ke Kemanggisan dan Kebun Jeruk bisa  singgah, begitu juga sebaliknya. Warung ini buka bada Asar hingga 22.00.

Potongan ayam yang sudah dihidangkan-Foto: Irvan Sjafari,
Potongan ayam yang sudah dihidangkan-Foto: Irvan Sjafari,
Satu-satunya kelemahannya hanya  harganya  kurang kompetitif.  Langganan saya  yang lain  Ayam Bakar Pupuy di pelataran parkir Blok A Cinere, Depok malam hari, membandroll satu  potong ayam Rp15 ribu dan  nasi putih  Rp5.000. Cara  membakar juga empuk, namun memang  sambelnya pedas digiling.   Mungkin sewa tempat beda.  Hanya saja harga sepotong ayam di Restoran  Sederhana Rp20 ribu.

Hanya diversifikasinya oleh pemiliknya yang juga sudah berjualan sejak 1990-an lebih  banyak. Kepala ayam  dijual  Rp1.000 dan  ceker Rp500 per buah.      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun