Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Keluarga Cemara", Zaman Now pun Harta Berharga Tetap Keluarga

6 Januari 2019   10:59 Diperbarui: 6 Januari 2019   11:49 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dalam film (Foto: Kapanlagi)

Seluruh bintang  bermain  bagus.  Tetapi  yang paling  mencuri perhatian saya ialah Widuri yang  menghidupkan Ara yang polos, spontan  dan berapa kali mengundang gelak tawa. Sebuah dialog antara Ara dan Abah ketika ia menyatakan hanya mau merayakan ulang tahun  sampai yang ketujuh. Mengapa? Sebab Euis merayakan ulang tahun ke 13 dimarahi Abah. Kritik anak kecil. Menurut  informasi dari media massa, Widuri ini putri dari Dwi Sasono dan Widi Mulia, salah  seorang  personil Be3. 

Ara ini menurut  saya sebetulnya ruh Keluarga Cemara, karena nama lengkapnya adalah Cemara. Dia juga kerap menggambar dirinya dan anggota keluarga sebagai pohon cemara. 

Tetapi di antara semua Keluarga Cemara  yang paling mewakili  "Zaman Now" ialah Euis. Saya tidak bisa menyalahkan Euis melanggar larangan Abah-nya menemui mantan teman ekskul dance-nya di sebuah hotel di Bogor dalam sebuah adegan.  Atau  di kelas   Euis asyik melihat video penampilan teman-temannya menari, daripada menyimak guru biologinya. Kelakukan anak milenial urban sekali. Hasilnya ponsel cerdasnya  disita sekolah.

Di sisi lain dalam bahasa Inggrisnya Euis menonjol karena berasal dari sekolah  internasional.  Namun Anak Jakarta ini pelan-pelan mendapat dukungan dari kawan-kawan barunya yang  membuat dia akhirnya bisa menyesuaikan  diri dengan habitat  barunya.   Zara juga berhasil menghidupkan karakter Euis.  Sekadar informasi Zara adalah cucu salah  seorang personil Bimbo,  Acil.

Klimaks dari film ini ialah ketika Abah berniat menjual rumah warisan ayahnya itu atas bantuan tetangganya Ceu Salmah (Asri Wela) dan sudah sepakat dengan Tante Presier (Maudy Koesnaedi).  Namun niat itu ditentang Euis dan  Ara menentangnya.  Mereka ternyata  merasa selama di desa Abah lebih banyak waktu untuk keluarga.

Keluarga Cemara versi film 2019 seperti prekuel atau pengantar yang cukup baik kalau ingin dibuat  sinetronnya.  Hal ini mengingatkan saya pada Si Doel The Movie tayang tahun lalu menyiapkan karakter-karakternya  kalau dibuat serial. 

Pertanyaannya baik Si Doel versi baru maupun Keluarga Cemara kalau hadir di layar  kaca, apakah mampu bertahan di industri televisi  yang mendewakan rating dan mengesampingkan nilai keluarga. Namun kehadiran Keluarga Cemara  di layar bioskop menawarkan tontonan menyegarkan.   

Irvan Sjafari     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun