Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Sinema Anak, Belajar dari "Petualangan Sherina"

31 Maret 2018   16:38 Diperbarui: 2 April 2018   11:39 3743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya Ardiwilaga tidak mau menjual lahan yang turun-temurun dikelola keluarganya, Sang Kongolerat menghalalkan segala cara, termasuk menculik Saddam untuk mewujudkan keinginannya. Sherina yang digambarkan cerdik dan pemberani menggagalkan upaya itu.

Film musikal ini sebetulnya mengingatkan pada Home Alone, di mana ada kawanan penjahat komikal dan dikalahkan anak-anak.  Hanya saja unsur edukasinya jauh lebih kuat. Keserakahan konglomerat mengingatan pada masalah rusaknya ekosistem di Kawasan Bandung Utara (KBU) yang jadi isu besar hingga sekarang. 

Ada adegan ketika Sherina setelah berhasil "membebaskan" Saddam, tidak mau roknya dicuci oleh pembantu ibunya. Dia meminta Saddam mencuci rok seragamnya yang ternoda permen karet karena ulah Saddam.

Adegan itu mengajarkan anak untuk bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya. Adegan yang paling saya suka, ekspresi dan mimik Sherina ketika menyodorkan rok itu santai, tetapi serius dan Saddam terdiam dibuatnya.

Adegan lain Saddam merah mukanya ketika disebutnya keluarganya Yayang, Sherina berteriak spontan,"Yayang!". Gengsi Saddam langsung runtuh.  Anak laki-laki pantang dicibir anak perempuan.

Petualangan di Bosscha , ketika Sherina dan Saddam dikejar kawanan penjahat, juga sarat unsur pendidikan mengajarkan anak-anak pengetahuan astronomi. Tentunya juga soal lingkungan hidup di adegan awal, menyayangi binatang.

                                                                                      ***

Aksi Sherina pada 1999, sewaktu syuting
Aksi Sherina pada 1999, sewaktu syuting
Petualangan Sherina adalah legenda. Terbukti beberapa film anak-anak berikutnya mengambil formula yang nyaris sebangun. Sebut saja Ambilkan Bulankarya Ifa Ifansyah , menjadikan lagu AT Machmud untuk soundtrack-nya. 

Ceritanya tentang petualangan anak kota ke desa dan juga berhadapan dengan kawanan penjahat di Gunung Lawu.  Begitu juga dengan film anak-anak yang paling anyar Iqro: Petualangan Meraih Bintangdan Naura dan Genk Juara-nya.  Profil penjahat tidak jauh beda komikal.

Dari segi penonton tidak melewati Petualangan Sherina menembus satu juta penonton. Kesan saya hampir tidak ada inovasi baru dari tema cerita.  Walaupun ada, seperti Jembatan Pensil tetapi terasa terlalu berat bagi anak-anak kota yang menjadi penonton utama bioskop.

Laskar Pelangi mungkin satu-satunya terobosan yang berhasil, kalau film itu dimaksudkan sebagai film anak-anak. Tetapi saya menafsirkannya sebagai film memori Andre Hirata, si penulis novel (yang diadaptasi jadi film) tentang masa kecilnya di Belitung.  Bahwa orangtua mengajak anak-anak menonton iya. Saya dengar ucapan seorang Bapak, "Ingin tahu alam Belitung seperti apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun