Saya beruntung singgah di Teras Cikapundung pada Minggu yang cerah pada pertengahan November lalu. Â Ketika saya turun di Jalan Siliwangi tepat pada pukul sembilan pagi, disambut oleh senyum petugas satpol PP yang menunjukkan saya tempat untuk masuk.Â
Cerita teman dan kerabat saya yang tinggal di Kota Bandung, bagaimana Wali Kota Ridwan Kamil mengubah sebuah sungai yang tadinya kumuh menjadi tempat swafoto mengundang penasaran saya. Tenryata bukan isapan jempol, suara celoteh ratusan pengunjung sudah terdengar dari atas.
Amboi, Â panorama dari atas sudah menarik, sebuah taman yang dibelah oleh Sungai Cikapundung yang sedang diarungi sebuah perahu karet, sebuah jembatan bernuansa merah menghubungkan kedua sisi begitu elok di mata.Â
Di seberang ada hutan kota yang masih rimbun-salah satu kawasan hijau yang masih tersisa di Bandung-begitu asri, lengkap dengan semacam gazebo tempat untuk  berteduh. Hutan itu adalah bagian hutan Babakan Siliwangi, orang Bandung menyebutnya sebagai baksil. Â
Sementara di sisi di bawah jalan terdapat tempat duduk berundak, lazim disebut terasering. Sejumlah reeferensi menyebutnya fungsinya untuk  bersantai pengunjung. Pada sisi jalan ini terdapat beberapa bola batu ciri khas bahwa tempat ini dibangun masa kepemimpinan Kang Emil, sebutan kairb Ridwan Kamil.
Teras Cikapundung resmi dibuka untuk umum pada Desember 2015 dan peresmiannya pada pertengahan 2016 oleh Menteri PU dan Pemkot Bandung. Â Teras Cikapundung menunjukkan bahwa Emil berhasil memadukan ekologi, tempat bersosialiasi warga kota dengan ekonomis.
Pengelolaan Teras Cikapundung dimasukan ke dalam kawasan Babakan Siliwangi ditangani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS ) Citarum.
Terobosan lain yang dilakukan Wali Kota belatar belakang  arsitek jebolan  ITB ini ialah jalur pedesterian melayang di atas Jalan Cihampelas (Skywalk) dinamakan  Teras Cihampelas.  Saya singgah di tempat itu beberapa waktu sebelum kunjungan ke Cikapundung dan mendapatkan inovasi yang brilian.
Pikiran Rakyat edisi 8 Juli 2017 Â menyebut terdapat 197 PKL yang ditampung di atas jalur ini. Â Saya melihat didominasi oleh usaha pakaian dan kuliner. Sementara di bawah gemuruh mobil dan motor terdengar riuh bercampur orang-orang yang berbelanja pakaian. Cihampelas adalah sentra wisata belanja populer sejak puluhan tahun silam, terutama jins.
Panjang Skywalk ini 450 meter, lebar 9 meter dengan ketinggian 4,6 meter dari permukaan jalan. Teras Cihampelas adalah skywalk yang pertama di Indonesia, tentunya belum bisa dibandingkan dengan di negara maju yang mampu membuat skywalk di atas pegunungan  atau bangunan yang lebih tinggi.