Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Galeri 9: Rumah Tua

30 Mei 2016   19:37 Diperbarui: 30 Mei 2016   19:49 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu mereka melanjutkan perjalanan. Rina mengajaknya melintasi bagian depan sekolahnya, Gereja Kathedral dan tak ada Masjid Istiqlal. Saya tidak ingin Rina melihat saya seperti orang desa baru lihat Jakarta: plangah plongoh! Rina mengajak saya ke tempat apa yang ia sebut sebagai Bioskop Menteng Metropole. Mereka melalui Jalan Cikini. Rina menunjuk sekolah anak-anak Presiden. Akhirnya mereka tiba di bioskop itu. Setahu Adinda namanya Megaria. Ada bioskop di situ. Tapi bukan 21. Tak ada Toko Milenia di seberangnya. Tak ada jalan layang kereta api. Bahkan ada kendaraan yang mirip gerbong kereta sepanjang perjalananan. Kata Rina itu trem. Bus pun namanya DAMRI.

Quantum Leap! Saya ingat serial itu . Saya ingin beteriak: Mimpi! Tetapi kok Bakmi yang dikunyah terasa asli. Oh, Mygod, Saya benar-benar terdampar ke tahun 1959.

“ Mau pulang? Mau keliling lagi? Mau nonton? Kamu suka film siapa? Tapi pertunjukkannya baru nanti malam,” ujar Rina sambil menghentikan sepedanya di depan Metropole.

“ Terakhir saya menonton Ada Apa dengan Cinta?” Uupsh! Saya kelepasan bicara.

“ Kamu suka nonton film cinta, ha..ha..ha..ha. Kamu suka film mempertanyakan cinta? Ha..ha..ha. Memang kamu lagi jatuh cinta? Saya suka film music, rock n roll yang dibintangi Bill Hailley, nonton sama teman-teman. Juga Tiga Dara..”

Gubraak!

“ Sejak kapan tinggal di Menteng?” Saya ingin tahu kalau memang dia terdampar pada tahun 1959 ketika rumah ditempati keluarga Rinayanti. Mungkin Papa anak salah satu dari kakak Rina atau Rina sendiri. Karena Papa pernah bilang generasi kedua.

“Papa saya namanya Rustam. Papa beli rumah di Menteng pada 1950, ketika umur saya lima tahun. Papa pegawai negeri. Ibu kerja di sebuah toko di Pasar Senen. Saya anak bungsu, kakak saya sembilan. Papa dan Mama kamu?”

“Syafrie Afid dan Eva Hadju. Papa wartawan dan Mama kerja di hotel?”

“Wartawan mana? Mama kamu kerja di Hotel Des Indie yang di Harmoni itu? Nama Papa kamu bagus Syafrie Afid.”

Indonesia Raya dot.com…” Maksud saya media online. Tetapi Rina menangkapnya lain.”Yang punya Bapak Muchtar Lubis itu? Hebat, ya tetangga Tante Farida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun