Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Galeri 9: Rumah Tua

30 Mei 2016   19:37 Diperbarui: 30 Mei 2016   19:49 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari sudah menunjukkan pukul lima sore. Ayah dan ibunya Rina belum pulang juga. Tetapi beberapa kakak sudah pulang dan membiarkan kami berdansa. Seorang kakak perempuannya sempat memperhatikan kami.

“Kamu dansa dengan siapa Rina?”

“ Uni ingin tahu saja!” jawab Rina seenaknya.

Kakaknya berlalu, sepertinya dia sudah kebal terhadap kelakukan Rina. Tetapi aneh juga ini kedua kalinya. Rina tidak mengenalkan saya dengan kakak-kakaknya. Rina mengajak saya ke kamarnya membantunya belajar Aljabar. Materinya ada yang pernah saya pelajari. Dia meminjamkan handuk dan mandi. Lalu saya menunggu di kamar hingga dia selesai mandi. Pas Azan mahgrib kami salat bersama. Kali ini saya menjadi imam.

“Dinda, kamu salat sampai tertidur yaa!” Suara Mama membangunkan saya. Ya, ampun saya terlelap di atas sejadah. Di belakang ada sejadah lain.

“Untuk apa sejadah dan mukenah nenek kamu pakai? Loh, untuk apa sejadah di belakangnya?’ Mama merasa ada yang aneh pada putri semata wayangnya. Dia juga memungut sehelai handuk di atas kursi dekat tempat tidur nenek.

“Kok bisa ada di sini ya? Kamu mengeluarkan dari lemari nenek?”

Saya tak menjawab. Mama memungut hal lain di lantai kamar. Sebuah album dan berapa lembar foto tercecer. “Kamu habis bongkar lemari nenek dan dari loteng ya? Ya, ampun kamu belajar aljabar tahun 1959 punya nenek kamu!”

Tetapi Mama tidak bertanya lagi. Dia tampak berbicara dengan Bik Yayuk. Saya menguping.

“Iya, Neng Dinda seharian ini menari sendirian pakai musik piringan hitam itu!”

“Kamar mandi ada yang mandi, setelah Dinda keluar!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun