Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Galeri 9: Rumah Tua

30 Mei 2016   19:37 Diperbarui: 30 Mei 2016   19:49 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nggak, Dinda nggak mimpi. Dinda jalan sama Rina.”

Tentunya saya tidak mau cerita pada tahun berapa saya berjalan bersama Rina. Saya mencoba menduga-duga jangan-jangan saya jalan dengan nenek ketika masih seumur saya. Sama-sama anak yang kesepian. Pertanyaannya ada apa dengan Papa tidak mau menemui ibunya sendiri dan mengenalkan cucunya?

Esoknya Papanya kembali bekerja. Mamanya juga bekerja. Saya kembali tinggal dengan Bik Yayuk. Saya naik ke loteng sehabis sarapan dan membuka lemari tua itu. Uppsh! Sebuah album foto jatuh dari lemari itu. Album itu memuat puluhan foto hitam putih dan dia mengenali gadis berkepang dua itu dan kakaknya. Di lemari itu ada belasan album piringan hitam. Tiba-tiba dia tidak tertarik lagi pada Flora dan Fauni. Dia sudah punya teman namanya Rina.

“Kamu suka dengan Connie Francis?” Rina sudah di belakangnya memegang album Connie Francis. Suasana lotengnya sudah berbeda, seperti ketika Rina membangunkannya.

“Ayo ke bawah! Kita dansa!”

Piringan hitam itu diputar. Rina kembali mengajarkan seorang Dinda berdansa. Lagunya cukup enak, walau memang jadul. Sepertinya untuk menyanyikannya, Conie Francis mungkin bergaya genit.

Stupid Cupid you're a real mean guy
 I'd like to clip your wings so you can't fly
 I'm in love and it's a crying shame
 And I know that you're the one to blame
 Hey hey, set me free
 Stupid Cupid stop picking on me

“Bung Karno tidak suka anak sekolah dansa rock n roll. Dia lebih suka kita menari Serampang Dua Belas!” cetus Rina.

Saya tak mengomentarinya. Masa saya cerita masa berikutnya musik Barat makin menjadi-jadi. Musik rock juga semakin maju. Kalau Rina memang nenek saya, ingin tahu apa memang pernah di Bandung.

“Sudah pernah ke Bandung?”

“ Iya. Saudara papa punya rumah di Kampung Ujungberung. Tetapi kalau di sana keluar malam hati-hati, suka ada gerombolan. Di Bandungnya ada saudara saya juga di Jalan Mawar. Bandung sejuk dan dingin. Kalau ke sana kami suka ke Maribaya atau Karangsetra.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun