Jadi Juara All England
Prestasi Joe Hok tidak hanya sampai di piala Thomas 1958. Pada Maret 1959 kegemparan lain muncul ketika Joe Hok menjadi Juara All England 1959 setelah di final ia mengalahkan teman senegaranya, juga gurunya Ferry Sonneville 15-8, 10-15 dan 15-13. Itu artinya All Indonesian Final. Pada semi final Joe Hok mendudukan juara turnamen Netherland dan Belgia, Knud A Nielsen dari Denmark dengan skor 15-11 dan 17-14. Sementara Sonneville mengalahkan pemain Thailand Charoen 15-14, 15-3, lawannya di Piala Thomas juga.
Hanya saja keikutsertaannya dalam turnamen yang diikuti 48 jago bulutangkis dunia ini tidak lagi dianggap anak bawang. Dia sudah diprediski menjuarai All England dan ditempatkan sebagai unggulan pertama. Masih pada Maret 1959 Joe Hok mengikuti turnamen beriktunya di Kanada (Quebec Ciry) dan menjuarainya setelah mengalahkan pemain Thailand Charoen Wathanasin 15-14, 15-10. Dari Kanada Joe Hok kemudian mengikuti turnamen di Amerika Serikat dan juga menajdi juara.
Pada 1959 ini Joe Hok memutuskan menggantung raket. Dia tak kembali ke Indonesia namun menuju Texas, AS karena mendapat beasiswa untuk kuliah di Baylor University, jurusan Premedical Major in Chemistry and Biology. Untuk biaya hidup sehari-hari, ia bekerja serabutan. Apa saja dikerjakan, termasuk menjadi petugas pembersih kampus yang dibayar satu jam 50 sen dolar. Sekali pun begitu bulutangkis kembali memanggilnya. Sejarah mencatat bahwa Joe Hok kembali memperkuat Indonesia di Piala Thomas 1961 di Jakarta dan Tokyo pada 1964, serta mempersembahkan medali emas di AsianGames 1962 untuk negerinya.
Irvan Sjafari
Sumber:
Pikiran Rakjat Juni, 1958 Antara, Juni, 1958, Merdeka, Juni 1958 dan Maret 1959, Aneka April 1959
Sefri, Ridwan “Tonggak Sejarah prestasi Bulutangkis Indonesia (Thomas Cup 1958)” Kompasiana 17 Januari 2012.
http://kabarinews.com/profil-kisah-tan-joe-hok-yang-berwarna/48896
http://majalah. tempointeraktif. com/id/arsip/ 2009/09/14/ MEM/mbm.20090914 .MEM131359. id.html
Sumber Foto: