Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

X Factor Indonesia 2015: Milik Girl Lagi?

16 Mei 2015   17:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:55 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_417902" align="aligncenter" width="300" caption="Enam Kontestan kategori Girl yang lolos (kredit foto Solopos.com)"][/caption]

Menyaksikan acara X Factor Season kedua 2015 pada 15 Mei 2015 lalu untuk kategori Girl dengan mentor Afgan memperlihatkan persaingan yang begitu ketat. Boleh dibilang 12 peserta yang lolos dari Bootcamp yang dimana Afghan menjadi mentor begitu merata. Persoalan memilih enam perserta yang lolos dari kategori The Chair untuk masuk babak JHV (Judge Home Visit) apakah hanya bagus saja atau bagus atau juga unik.

Peserta pertama Anugrah Kusumanintyas, ibu rumah tangga usia 22 tahun membawakan lagu “Rather Be” dari Clean Bandit boleh dibilang bagus dan sempurna. Tetapi saya sependapat denagn Bebi Romeo bahwa suaranya bagus tetapi tidak unik atau spesial. Saya sependapat dengan Afghan kandidat ini memang keluar untuk kandidat ini. Keluarnya Anugrah atau Nunu berbeda dengan kategori sebelumnya yang biasanya peserta pertama disimpan dulu begitu ketat.

Lain halnya dengan Lili Aulya Rizki, 18 tahundari Medan membawakan “Not like The Movie” dari Katty Perry, suaranya bukan saja bagus, tetapi juga unik, serta penghayatannya bagus. Lili berbeda menyanyikan lagu ini dengan caranya. Rossa memberikan komentar lagu ini tidak cocok dan saya sependapat dengan Afghan bahwa ini bukan penampilan terbaik dari Lili. Namun Lili kemudian mendapat kesempatan duduk di kursi.

Sayang kemudian digeser oleh Yohana Sarah, 20 tahun yang membawakan lagu Kelly Clackson berjudul “Cry”. Sarah memang salah satu jago saya untuk kategori Girl: Suaranya unik dan penampilan fisiknya juga bagus dan bisa jadi penyanyi di masa depan. Sarah mengingatkan saya pada Raisa: penyanyi cantik, tetapi suaranya juga unik. Lili bukan jago saya, tetapi harusnya bukan dia yang digeser, karena suaraLili bukan saja bagus  namun dia juga unik.

Saya lebih setuju bahwa yang digeser adalah Rizka Wulandari, 19 tahun yang membawakan “Casuality of love”. Mahasiswi komunikasi asal Makassar ini cukup bagus membewakan lagu dari Jessie J dengan performa panggung yang juga bagus, tetapi seetulnya tidak unik. Rizka ini juga pernah membawakan lagu Jessie J lainnya “Nobody Perfect” Awalnya saya belum faham apa pertimbangan Afghan memilih Lili yang keluar dan lebih memilih Rizka. Mungkin ada pertimbangan lain. Rizka bukan jago saya untuk kategori Girl. Coba lebih obyektif, saya kemudian mencari tahu siapa Rizka dan ternyata trek record-nya di Makassar di dunia tarik suara memang menarik. Saya salut dengan Lili dengan spotif mengakui penampilannya buruk malam itu.

Jago saya berikutnya di kategori Girl adalah Julia Martinez, 15 tahun peranakan Indonesia-Kamerun yang dari awal memukau dengan suaranya yang unik dan juga pemilihan genre lagunya.reggae dan pada babak The Chair ia membawakan lagu “Ragga Medley” (Selah Sye) dengan sempurna. Saya yakin Julia ini lolos dari babak berikutnya (JHV) bahkan setidaknya masuk lima besar X Factor 2015 ini. Catatan saya lainnya penyanyi reggae perempuan di Indonesia langka.

Nadira Arisanty, 15 tahun tak kalah memukau dengan range suara yang tinggi (bahkan mampu melengking dengan menakjubkan) lewat “As Long As You're There” dari Charice. Suaranya indah dan lain dari yang lain. Afghan sempat mendudukannya di The Chair, tetapi dia kemudian digeser oleh Ajeng Astiany memabwakan lagu Celine Dion berjudul “It's All Coming Back to Me Now” yang juga punya suara bagus, menurut suaranya cukup unik. Hanya saja Rossa mengkirtik Bahasa Inggrisnya ngawur. Mungkin karena Nadira masih 15 tahun, Afghan lebih memilih Ajeng karena masih banyak kesempatan bagi Nadira dan sekaligus mencerminkan ketatnya di kelompok ini.

Clarissa Dewi, membawakan lagu “I Can't Let Go” dari Jenifer Hudson menggeser Janita Pangaribuan yang juga bagus. Ini juga pertimbangan berat bagi Afghan yang memang menjagokan Janita. Pada babak The Chair ini, Janita menyanyikan A Year Without Rain dari Selena Gomes tebrilang keren dan beda dibanding penyanyi aslinya. Memang Clarissa punya range suara tinggi dan pitch control yang juga baik. Mungkin juga pemilihan lagu Janita salah.

Penyanyi dari kategori Girl lainnya Ismi Riza, 17 tahun menyanyikan lagu Adele berjudul “Let My Heart To Stone” juga punya kharakter kuat. Penyanyi ini dijagokan rekan-rekan sekantor saya, yang menyebutkan beda dari yang lain. Awalnya saya tidak terpukau, namun kemudian ketika menyaksikan penampilannya di babak ini bakal menjadi kandidat yang lolos dari babak berikutnya JHV.

Saya memprediksi bahwa final X Factor 2 mendatang bakal mengulang X Factor 1 yaitu pertarungan antara kategori Girl dengan kategori Over Age, tanpa mengesampingkan bahwa kategori Boy dan Grop juga ada yang baik. Tetapi kategori Boy dan Group belum adan memikat. Bahkan bisa jadi keduanya dari Girl.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun