Mohon tunggu...
Asri Alfa
Asri Alfa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat alam, suka menulis dan penyuka kopi. Ngeblog juga di : jurnalasri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perempuan-Perempuan Cantik!

25 Agustus 2014   18:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:36 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_355074" align="aligncenter" width="453" caption="Salah satu peserta Let Me In, setelah berbulan-bulan di karantina (Sumber: youtube)"][/caption]

Beberapa bulan terakhir, saya dan kawan-kawan yang tinggal satu asrama punya tayangan ‘favorit’ baru. Lebih tepatnya mungkin bukan ‘favorit’, tetapi kami 'penasaran' dengan setiap episodenya. Walaupun sebenarnya kami suka berkomentar negatif bahkan nyinyir dengan tayangan tersebut, tetapi tetap saja kami menontonnya.

Acara apa sih? Nama acaranya “Let Me In” sebuah reality show asal negara gingseng. Bagi anda yang berlangganan TV Kabel, “Let Me In” muncul di Channel M. Channel yang khusus menayangkan aktor dan aktris asal Korea Selatan, mulai dari acara musik, drama, sampai reality show.

“Let Me In” bagaikan sebuah pintu bagi perempuan-perempuan di sana yang merasa dirinya tidak cantik, untuk menjadi cantik bak model. Sayangnya, tidak semua perempuan yang mengajukan operasi plastik bisa serta merta lolos di Let Me In. Biasanya mereka harus melalui seleksi, dengan dokter-dokter ahli bedah dan kecantikan yang menjadi jurinya. Let Me In juga dipandu oleh pembawa acara, biasanya berjumlah 4 orang. Di setiap episode biasanya hanya satu orang yang lolos menjadi peserta Let Me In, tetapi dalam beberapa episode terkadang juri memutuskan ada dua perempuan yang menjadi peserta Let Me In dengan pertimbangan tertentu.

Setelah diputuskan menjadi peserta Let Me In, biasanya perempuan tersebut menangis tersedu-sedu. Saking bahagianya, namun tidak menyembunyikan ekspresi gugup mereka. Masalah-masalah yang dialami oleh perempuan Let Me In beragam, tetapi menurut pengamatan saya sebagian besar menginginkan perubahan pada bentuk tubuh menjadi langsing, perubahan hidung menjadi mancung, pengikisan tulang rahang menjadi lebih tirus, dan mata yang sipit menjadi lebih besar dengan membuat/menambahkan kelopak mata.

Hasil riset yang disampaikan ABC News dalam Kompas Female menunjukkan bahwa: pada tahun 2010, tercatat ada sekitar 360.000 prosedur operasi plastik yang dilakukan. Yang paling banyak dilakukan dalam operasi tersebut adalah liposuction (sedot lemak), operasi hidung, dan operasi kelopak mata. Bahkan sekitar 44.000 operasi blepharoplasty (operasi kelopak mata) telah dilakukan. Sumber: disini.

Yang menakutkan adalah tayangan ini menampilkan bagaimana proses operasi plastik dilakukan (walaupun beberapa gambar diblur), tetapi ketika pasien keluar dari ruang operasi, tergambar jelas bagaimana penderitaan yang dialami si perempuan untuk menjadi cantik. Yang paling ngeri adalah ketika dilakukan pengikisan tulang rahang, aduh kami yang menonton pun rasanya ngilu!

[caption id="attachment_355071" align="aligncenter" width="448" caption="Before and After (Sumber: youtube)"]

14089414671088583105
14089414671088583105
[/caption]

Untuk membuat penonton penasaran, selama proses berbulan-bulan berjuang memenuhi target badan dan cantik yang ideal, si perempuan biasanya menggunakan masker untuk menutupi wajahnya. Barulah ketika malam di panggung Let Me In, semuanya perubahan drastisnya terungkap. Perempuan yang tadinya secara visual tidak memenuhi standar cantik Korea, menjadi luar biasa cantik seperti model. Bahasa tubuh mereka pun banyak yang berubah menjadi lebih feminin.

Beberapa episode membuat saya miris. Kenapa? Karena setelah si perempuan menjadi cantik; suami yang selama ini mengabaikan si perempuan, kembali dan tergila-gila dengan kecantikannya. Ia berubah menjadi sangat baik. Pertanyaannya adalah: Jadi, perempuan diperlakukan dengan baik karena ia cantik? Episode lainnya, si Ayah perempuan yang tadinya mengabaikan si anak (yang tadinya berwajah mirip dengan mantan istrinya) kembali, dan memperlakukan anaknya dengan baik. Pertanyaannya adalah: Jadi, perempuan diperlakukan dengan baik karena ia cantik?

Berikut salah satu tayangan Let Me In, sila dilihat.


Dibalik Kecantikan Perempuan

Standar cantik di Korea adalah mereka yang tinggi, langsing, putih, mata agak besar (tidak terlalu sipit), hidung mancung, dan rahang tirus. Sebagaimana perempuan-perempuan yang menjadi anggota girls band.Entah siapa yang memulai trend ini, tetapi kemajuan operasi plastik disertai keahlian dokter-dokternya, dan media-media Korea Selatan sepertinya seiring sejalan. Coba tengok, perempuan-perempuan yang sudah melakukan operasi plastik, mempunyai kemiripan-kemiripan, hingga kita sulit membedakan satu sama lain.

Ternyata, yang melatar belakangi perempuan-perempuan di Korea Selatan untuk melakukan operasi plastik-menurut Dr. MJ Kim dari Rejuve Dermatology, selain didasari keinginan untuk memiliki wajah cantik, juga dipicu adanya persaingan penampilan di antara perempuan Korea untuk memiliki fitur wajah sempurna. Bahkan, banyak dari mereka yang beranggapan bahwa memiliki wajah yang menarik dan sempurna akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan, kesuksesan, dan pasangan yang tampan. Sumber: disini.

Jika membandingkan situasi di Korea dan Indonesia, menurut saya pribadi, tekanan untuk menjadi “cantik” lebih besar di negeri gingseng itu. Saya masih bersyukur tinggal di Indonesia, yang warganya tidak berbondong-bondong terbawa arus untuk mengubah rupa wajah dengan operasi plastik.

Di satu sisi, memang siapa sih yang tidak suka dengan rupa yang menawan? Saya pun suka. Tetapi, ketika perubahan-perubahan yang dilakukan malah menyakiti diri sendiri, sepertinya perlu dipikirkan ulang. Apalagi, kecantikan fisik kan tidak lah abadi, semua akan berubah seiring dengan pertambahan waktu. Jika semua orang berlomba-lomba mempercantik fisik dengan operasi plastik dengan tujuan kepuasan tertentu, rasa-rasanya tidak akan ada habisnya.

Hey kamu perempuan! Seperti kata Ceribel, “Kamu cantik-cantik dari hatimu!”

Eits, bukan berarti setelah kita mempecantik hati kita dengan sikap/attitude yang baik, kemudian kita mengabaikan hal-hal yang bersifat fisik. Tentu kita perlu merawat diri kita agar tetap sehat, dan enak dilihat, dengan cara yang sewajarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun