Mohon tunggu...
Asri Alfa
Asri Alfa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat alam, suka menulis dan penyuka kopi. Ngeblog juga di : jurnalasri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ketika Martabak Naik Kelas

2 Oktober 2014   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:39 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363320" align="aligncenter" width="560" caption="Pesan Visual, oleh-oleh dari D"][/caption]

Petang itu sepulang dari kantor, saya sampai juga di kawasan Jalan Sabang yang terkenal dengan ragam kulinernya. Tidak jauh dari perempatan pertama yang saya temui setelah berjalan dari Sarinah, berbelok ke kiri, ketemulah dengan satu cafe yang terkenal dengan martabaknya. Ya! D'Marco Cafe.

Tahukah kamu? Apa kepanjangan dari D'Marco? Mungkin terkesan seperti Italian cafe , tapi ternyata setelah dijelaskan oleh salah satu foundernya-Mba Ira Lathief, D'Marco adalah kependekan dari Martabak dan Coffee. Konsep dari makanan di D'Marco Cafe adalah "Martabak naik kelas", begitu penjelasan dari Mba Ira.

Martabak sebagai makanan sejuta umat, yang mudah ditemui dimana saja, kebanyakan dijual di pinggiran jalan. Martabak yang disebut "martabak naik kelas" ini, merujuk pada makanan yang bisa dinikmati di Kafe dengan suasana modern. D'Marco juga telah memodifikasi martabak original yang biasanya hanya terdiri dari beberapa rasa (martabak coklat, keju, dan telor), menjadi beragam varian. Seperti Martabak Es Krim, Martabak Mushroom, Martabak Oreo, bahkan Martabak yang dipadu dengan makanan western seperti Pizza dan Burger. Suatu hari Mba Ira dengan bangga memperkenalkan martabak sebagai one of Indonesian pancake kepada salah satu turis mancanegara.

Ada 12 Kompasianer yang hadir dalam acara KPK Gerebek (2) di D'Marco Cafe. Setelah semua Kompasianer berkumpul, Mba Ira tidak berlama-lama dan langsung sharing tentang bagaimana cerita tentang D'Marco Cafe. D'Marco Cafe didirikan oleh tiga anak muda, yaitu Ika Hendrani, Ira Lathief, dan Budiono.

Kami pun langsung mendapat sajian salah satu martabak, yup! Martabak pizza! Martabak Pizza ini tetap berbahan dasar  martabak, namun toping yang di atasnya adalah jagung, keju, saus. Setelah mengambil foto, kami pun langsung menyantap martabak  yang ternyata lumayan pedas!

14122210901049195383
14122210901049195383
Martabak Pizza (dok.pri)

Menu kedua yaitu Martabak Burger. Martabak Burger, modifikasi martabak dan burger. Topingnya adalah lapisan daging dan salad seperti halnya burger. Kalau boleh jujur, agak ribet memakan burger ini, karena lapisan yang terpisah-pisah. Tetapi, martabak burger ini tetap yummy!

1412221030827590571
1412221030827590571
Dari martabak asin, selanjutnya kami mencicipi martabak manis. Martabak ini dilapisi krim coklat sebagai topingnya. Kalau tidak salah ingat, menu ini namanya Martabak Nutella Nut. Ini dia penampakkannya:

14122214341592575063
14122214341592575063
Martabak Nutella (Dok.pri)Martabak terakhir, yaitu martabak dengan Oreo dan Es Krim di atasnya. Sensasi manis dari biskuit oreo, dan lumernya es krim di lidah, sungguh maknyus!

1412221495561947930
1412221495561947930
Martabak Oreo (Dok.pri)Setelah mencicipi empat menu martabak, ternyata ada kompetisi membuat martabak untuk para Kompasianer. Kompasianer terdiri dari dua geng, geng pertama diketuai oleh Mas Rahab Ganendra, dan geng satunya diketuai oleh Mas Tebe. Kompetisi berlangsung heboh dan sengit. Banyak ide/gagasan dari peserta untuk membuat martabak semenarik mungkin. Setelah waktu selesai, beginilah penampakannya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun