Pejaten- Kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) dan KJS (Kartu Jakarta Sehat) merupakan program kesehatan yang diselenggarakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta dengan KJS nya untuk melayani masyarakat. Masyarakat di kelurahan Pejaten Barat yang kami temui di Puskemas Pejaten membenarkan bahwa dengan mempunyai kartu BPJS maupun JKS maka berobat dapat dengan mudah dan bisa dengan gratis di Puskesmas Pejaten
“Kami merasa membutuhkan kehadiran BPJS dan JKS ini karena dengan kartu tersebut maka keluarga kami bisa berobat dengan mudah dan bisa gratis” ujar bapak Masda yang mengantar anaknya berobat di Puskesmas Pejaten.
Ibu Ria Ardani bagian administrasi pendaftaran di Puskesmas Pejaten juga mebenarkan bahwa pasien yang berobat di Puskesmas ini sangatlah banyak yang memakai BPJS maupun KJS namun ada pula yang masih memakai ASKES ataupun Kartu Asuransi Kesehatan lainnya seperti Jamsostek. Ibu Ria sehari-harinya bertugas di Bagian Tata Usaha untuk melayani pendaftaran pasien yang berobat di Puskesmas Pejaten tersebut.
Pendapat serupa di serukan oleh Drg. Surtika Sari yang merupakan Wakil Ketua Puskesmas Pejaten yang pada hari ini menggantikan sementara tugas dari Kapuskesmas Dr. Desy Anggraeni yang lagi bertugas mendampingi Walikota Jakarta Selatan untuk menghadiri kegiatan ‘Sekolah Sehat’ di SMPN 107 Jakarta. “Hari ini saja sampai pukul 10.00 WIB sudah ada 18 pasien yang menggunakan kartu BPJS dari 60 pasien yang terdaftar menggunakan kartu BPJS maupun KJS di Puskesmas Pejaten, saking banyaknya pasien yang berobat dengan adanya kartu BPJS dan KJS maka kami terpaksa menggunakan cleaning service untuk melayani masyarakat di Puskesmas ini” ujar bu Tika. Ibu Tika begitu dokter tersbut dipanggil sehari-harinya bertugas melayani kesehatan gigi masyarakat setempat di Pejaten.
Menurut Dr. Daan Jati Ahmad “Kartu BPJS merupakan program pemerintah secara nasional untuk membantu kesehatan masyarakat, seperti halnya di luar negeri maka kartu BPJS ini tidak membedakan kaum kaya maupun miskin karena diluar negeri pertama kali berobat yang ditanyakan adalah kartu asuransinya ga peduli di naik mobil mewah ataupun masyarakat yang jalan kaki, kartu asuransi diluarnegeri seperti halnya di Indonesia kartu BPJS banyak manfaatnya” ujarnya. Dampak dari adanya kartu BPJS ini menurut Dr. Daan sangat bermanfaat sekali untuk membantu masyarakat yang mampu maupun yang kurang mampu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Namun dari puskesmas sendiri dengan adanya kartu BPJS ini maka pelayanan yang seharusnya hanya melayani pelayanan kesehatan saja sekarang di tambah tugas untuk melayani administrasi untuk BPJS maupun KJS. “Sebaiknya ada jalur khusus yang ada dari orang BPJS maupun KJS sendiri di tiap-tiap puskesmas untuk mengurusi data-data administrasi kartu tersebut, misalnya ada orang IT (Teknik Informasi) untuk menginput data-data pemakai kartu BPJS agar kami lebih maksimal untuk melayani kesehatan saja di peskemas ini”. ujar Drg. Surtika Sari.
Penulis sendiri merasakan bahwa untuk berobat di Puskesmas Pejaten ini pasien yang daftar di mintai keterangan apakah dengan menggunakan kartu BPJS ataupun pasien umum. Untuk pasien umum tarif yang dikenakan untuk berobat penulis dimintai uang Rp. 3000,- sedangkan untuk pasien dengan kartu BPJS gratis. Setelah berobat mendapat resep dokter dan untuk menebus obat tersebut tidak dikenakan biaya sepeserpun sama halnya dengan pasien dengan menggunakan kartu BPJS.
Sangat banyak manfaat dari kartu BPJS dan KJS tersbut namun dari pihak BPJS sendiri perlu memperhatikan manajemen dari pendataan pasien yang menggunakan kartu BPJS agar tugas pendataan ataupun input data dari masyarakat yang menggunakan kartu BPJS tidak dibebankan kepada pihak Puskesmas yang hanya bertugas melayani kesehatan masyarakat saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H