Mohon tunggu...
Juras Prastya
Juras Prastya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A boy who have a bright future, hopefully.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Pintar? Bukanlah Hal yang Sulit

4 Desember 2013   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:21 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi seorang pelajar yang pintar bukanlah sebuah hal yang sulit untuk dicapai. Kita tidak perlu belajar terlalu keras dirumah atau ditempat lain selain disekolah atau dikampus, belajar dirumah itu adalah sebuah evaluasi untuk kita, untuk mengingat dan mencoba kembali pelajaran-pelajaran yang telah kita dapat disekolah atau dikampus agar kita semakin mahir dan otak kita semakin terasah dalam pelajaran tersebut.
Ada beberapa faktor-faktor yang dapat membuat kita mahir dalam sebuah pelajaran dan menjadi anak pintar. Yang pertama itu menurut saya adalah seseorang yang mengajar, yaitu guru atau dosen, setiap pengajar memiliki metode-metode tersendiri dalam mengajarkan suatu pelajaran, dan tidak semua orang yang diajarkannya dapat mengerti dan memahami apa yang Ia jelaskan. Yang kedua adalah keseriusan dalam belajar dikelas, jika ingin serius saat belajar dikelas ada berbagai cara yang dapat kita lakukan, contohnya berusaha untuk duduk dibaris paling depan dan menyimak pembahasan pengajar. Kenapa? Karena duduk dibaris depan dapat membuat kita lebih fokus dalam mengikuti suatu pelajaran, duduk dibaris depan juga memudahkan kita untuk bertanya kepada pengajar jika ada sesuatu yang kita tidak pahami, tidak hanya itu, duduk dibaris depan juga dapat menghindari kita dari hal-hal yang dapat menghalangi kita dalam mengikuti proses belajar dan mengajar, yaitu mengobrol dengan teman dan obrolan tersebut diluar dari pelajaran yang sedang kita ikuti, hal kecil tersebut dapat mengacaukan pikiran kita, sehingga kita suit untuk fokus dan memahami pelajaran yang kita ikuti. Kita dapat terus berusaha terhindar dari godaan untuk tidur dan terus mengikuti pelajaran dengan baik, karena duduk dibaris depan langsung diawasi oleh pengajar dengan jarak yang cukup dekat, jadi kita merasa terawasi dan berusaha untuk tetap mengikuti pelajaran hingga selesai. Selain duduk dibaris paling depan adalah menyimak pembahasan pengajar, dengan menyimak pelajaran, kita dapat memahami semua pelajaran yang diberikan oleh pengajar, sering kali seorang pelajar tidak menyimak pelajaran dengan baik, sehingga pelajaran tersebut tidak bisa dipahami dengan baik.
Apabila pengajar sudah memberikan semua pelajaran yang dijarkannya, kadang kala para pengajar memberikan sebuah soal di papan tulis atau media lainnya untuk kita kerjakan, tidak jarang pula para pengajar mengundang kita untuk mengerjakan soal tersebut didepan, dan biasanya ada undangan tersebut adalah sebuah “Nightmare” bagi pelajar, sebagai contohnya :
Pengajar : “Saya ingin memanggil seseorang untuk mengerjakan soal didepan.”
Pelajar : “Aduh gimana nih………?” dengan perasaan yang cukup panik.
Jika kita sudah mengetahui faktor-faktor yang dapat membuat kita menjadi pintar, termasuk dua contoh faktor diparagraf sebelumnya, undangan tersebut bukanlah sebuah “Nightmare” bagi kita, dan dapat menyelesaikannya dengan mudah karena kita telah memahami semua pelajaran yang diberikan oleh pengajar. Setelah jam pelajaran selesai atau pulang, kita tidak perlu belajar keras didalam rumah, karena kita sudah memahami pelajaran yang kita dapat disekolah atau dikampus. Kita dapat melakukan pembelajaran ringan dengan hanya mengevaluasi dan mengingat kembali pelajaran tersebut dirumah. Jadi, menjadi pintar itu tidak sulit kan? (J9)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun