Mohon tunggu...
Nafian Faiz
Nafian Faiz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Membangun Komunitas

Hidup bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mau Berapa Banyak Lagi Nyawa Melayang

20 April 2011   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

sudah kebiasaan di beberapa tempat bila pesta pernikahan dimeriahkan dengan hiburan musik orgen tunggal,begitu orang sering menyebutnya.


hiburan ini biasanya dimulai sejak siang hari dan akan berakhir sampai dini harinya,bahkan sampai subuh.


hiburan orgen tunggal,biasanya menghadirkan penyanyi wanita,maaf terkadang berpakain seronok,berpakaian minim dasar dan berjoget aduhai, diatas panggung para pengunjung berdesakan berjoget dengan artis,kalau sudah diatas jam 10 malam musiknya remix begitu istilah anak anak muda dan para pejoged akan memberikan uang saweran kepada artis yang telah menemanin nyanyi atau berjoged.

bila ada hiburan malam ini,para penduduk sekitar berdatangan ingin menikmati hiburan,para pedagang juga berkumpul,tak jarang juga para penjual minuman keras termasuk tuak dijajakan,bahkan disinyalir narkoba juga dijual bebas pada acara acara tersebut.


pada acara tersebut antara polisi,pemakai obat obatan dan para penjahat lainnya akrab,ibarat kucing yang sudah kekenyangan tak akan pernah mengusik tikus yang bercengkerama di depannya.


kalau ada pihak kemanan menggonggong lebih disebabkan karena belum dapat bagian,kalau dah dapat ya diam juga.


nah karena pengaruh minuman keras,obat terlarang,kalah main judi atau karena rebutan joged dengan para artis,sering sekali terjadi keributan,perkelahian,tawuran bahkan pembunuhan.


seperti yang terjadi kemaren malam 19 april 2011 sekira jam 21.00 wib didaerah hukum polres tulangbawang, oknum polisi diduga cemburu karena seseorang menyalami artis penyanyi dangdut dalam acara orgen tunggal tuan rumah yang ada hajat,oknum polisi tersebut menembakan dua peluru ke dada korban,dan akhirnya memancing keributan dan kemarahan masyarakat kepada polisi yang berbuntut pembakaran dan penyerangan pos polisi.


saya tidak mengerti mengapa masih saja tuan rumah mengadakan acara acara yang nyata nyata memancing keributan dan kemasiatan lainnya.

bagaimana tuhan mau mengabulkan doa doa saibul hajat,bila cara cara yang digunakan membawa kemurkaan tuhan yang maha esa.

masihkan kita membanggakan diri dengan hal hal yang negatif,coba bayangkan betapa tuan rumah juga turut menanggung dosa dari apa yang tejadi,dari orang yang minuman keras,narkoba,perjudian,pembunuhan dan bentuk bentuk kemaksiatan lainnya yang timbul akibat diadakannya acara tetsebut.


salam memperbaiki diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun