Mohon tunggu...
Nafian Faiz
Nafian Faiz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Membangun Komunitas

Hidup bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Aspirasi Diabaikan, Petambak Kembali Aksi

1 Juni 2022   21:19 Diperbarui: 1 Juni 2022   23:02 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ogan Komering Ilir:

Petambak Desa Bumi Pratama Mandira (BPM) Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan (Sumsel)  hari ini Rabu (2/06/2022) kembali menggelar unjuk rasa di depan kantor Perhimpunan Petambak Udang Wachyuni Mandira (P2UWM).

500 orang lebih anggota P2UWM  berkumpul di sekitar sekretariat sejak jam 09 dan mulai orasi jam 10.30, mereka berdatangan dari rumah masing-masing dilingkup desa BPM, dalam aksi tersebut diadakan orasi dan penandatangan petisi, berapa peserta membawa beberapa kertas berisi tuntutan.

Sebagaimana diketahui bahwa aksi massa yang sama di tempat yang sama telah digelar pada Minggu lalu,  saat itu mereka menyampaikan aspirasinya kepada pengurus P2UWM tentang persoalan yang dihadapi meraka, mulai dari masalah keamanan yang tidak kunjung membaik, dimana setiap hari ada saja warga yang kehilangan alat dan sarana pertambakan bahkan acap kali terjadi penodongan dengan senjata tajam dan senjata api, juga masalah keberatan warga atas pungli yang dilakukan oleh pemerintah Desa BPM terhadap warga dan pelaku usaha.

"Hari ini 1 Juni, kita peringati sebagai  hari kesaktian Pancasila, hari ini kita berkumpul kembali di tempat ini, ingin mendengarkan apa aspirasi yang kita telah kuasakan kepada pengurus P2UWM sudah dijalankan dan ditindaklanjuti, apa hasilnya sesuai dengan harapan kita?"  " kata Suco Santoso mengawali orasinya.

"yang pasti kemaren dan semalam masih ada warga yang ditodong maling, masih ada warga yang lapor kehilangan peralatan budidaya dan masih ada terjadi pungli, itu artinya  aksi dan aspirasi kita tidak dihiraukan oleh Pemerintah desa BPM" lanjut Suco.

Sementara itu Yunizar salah satu warga yang turut berorasi mengatakan bahwa keamanan yang buruk di BPM itu fakta, bahwa ada pungli itu fakta, karena prilaku pungli  tempat punglinya  bukan dikantor desa BPM tapi justru di rumah Kades, karenanya tidak pernah ada tanda terima dan kwitansi, tidak ada  pembukuan dan  tidak ada laporan penggunaan, semua itu adalah fakta.

" Apa yang saya sampaikan ini semuanya adalah fakta, ada bukti  dan saksi hidupnya". Ujar Yunizar.

Yunizar menambahkan "Jawaban tertulis dari Pemdes BPM tidak menjawab persoalan yang kami hadapi saat ini, karenanya kami mendesak pengurus P2UWM untuk berani untuk mengusut tuntas persolan ini, silahkan  sampaikan persoalan ini kepada Bupati, Guburnur bahkan bila perlu kepada pemerintah pusat presiden Jokowi, jangan main-main ini menyangkut produksi udang Nasional, jangan sampai kita mogok budidaya karena sebab merasa tidak aman dan kebanyakan pungli". pungkasnya.

Di tempat terpisah Aiptu Agus Sujana  Kapolpos Sungai Sibur yang membawahi Kamtibmas desa BPM mengatakan punya keterbatasan personil dan kendala wilayah yang tidak mudah dijangkau, hal tersebut menjadi kendala utama. "Kami hanya ada 2 orang personil polisi, sementara  cakupan kerja sangat luas, ada 3 desa dan wilayahnya semua perairan" kata Agus Sujana.

Sebelum jam 12.00 massa membubarkan diri dengan tertib setelah mendapatkan janji dari pengurus P2UWM bahwa mereka akan tetap mengawal dan meneruskan persoalan tersebut kepada para pihak termasuk kepada Bupati OKI dan Guburnur Sumatra Selatan.(NafianFaiz)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun