Kisah mengharu biru dibalik penjara dunia
Kisah ini disampaikan seseorang kepada Jamaah sholat Ashar Masjid Attaubah Rumah Tahanan (rutan)
Saudaraku para jamaah sholat ashar dan narapidana sekalian yang saya hormati, mudah2an Alloh selalu melimpahkan Rahmat dan Makhfiroh kepada kita semua,amin.
Tadi sebelum zuhur saya dapat kiriman makanan dari isteriku,sebuah kardus me instan,dititipkan isteriku dengan guru SDN dikampung yg akan menghadiri undangan Acara di Kabupaten yang kantor tak jauh dari rutan ini.
Setelah sholat zuhur tadi,saya mengajak beberapa kawan dari kamar yg lain untuk makan bersama, ada pak Haji Hendi,ada Pak Haji Ratno-
(sekedar info,beliau berdua ini sudah usia lanjut,pak haji Hendi pensiunan 3 tahun lalu sebabagai kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten,vonis satu tahun penjara,seharusnya beliau sudah pulang,tapi rupanya beliau menjadi "korban" radio gram Waminkuhham tentang pengetatan masalah hak2 para narapidana,seperti cuti bersyarat,pembebasan bersyarat juga remisi hari raya dan hari kemerdekaan,
Sedang pak Haji Hendi, juga sudah tua usianya hampir sama keduanya,beliau seorang pengusaha, baru masuk tahanan dua bulan ini,beliau tersangkut masalah tanah dengan PT silva inhutani,sebuah perusahaan yang lagi heboh diberitakan seminggu ini,beliau divonis 3 tahun lebih dan sedang proses hukum ditingkat banding- Sudah biasa kalau ada makanan,kami makan bersama,ya untuk sekedar berbagi dalam masa sulit ini,terkadang juga kami mengajak makan bersama jamaah sholat makhrib setiap malam jumatan setelah kami baca yasinan bersama)-
Barusan saja kami ( berlima,3 rekan satu sel dan 2 rekan tersebut diatas) selesai makan,hape butut memberikan tanda,bahwa ada sms masuk,segera kuraih hape tersebut, rupanya ada sms dari isteriku,kubaca isi pesannya:
SMS Pertama:
"Semoga Alloh selalu melindungi dan merahmati kita semua,semoga kiriman paket makanan sudah bapak terima,
kabar kami semua sehat alhamdulillah,semoga bapak demikian juga,amin,bapak enggak puasakan hari ini,udah dimakan ya,enak enggak sambelnya? tanya isteriku.
SMS kedua:
Pak,.....lanjut sms isteriku,
Mangga 3 buah itu pemberian pak Suranta,
Susu Energen rasa jahe 10 bungkus dari ibu Tin guru SD yang punya warung dipasar,Kopi Tarobika dari Om Pusagi yang Warungnya dekat Rumah,
Kacang panjang seikat untuk lalapan makan bapak dari ibu isteri alm Susilo,
Roti dari mamak Ikin,
Sambel Ikan Kating dan sambel udang aku masak sendiri, ikannya hasil usaha anak laki2 mumpunie dan kawannya anak Mang Ali,udangnya dari mas Suparman saudara Nano korin desa Sentosa dia sudah beberapa kali kasih kita udang,ungkin dia habis panen.
SMS ketiga:
Maafkan aku ya suamiku,hanya itu yang dapat aku berikan,salam dari anakmu Najwa dan abang Mumpunie besok mereka bagi lapor,semoga bapak selalu diberikan kesabaran ,doakan juga kami ya pak,...kalimat terakhir isteriku dalam sms bersambungnya.
Air mataku menetes saat membaca pesan tersebut,saudaraku (dan sungguh saya menangis saat saya menyampaikan kisah ini dihadapan kawan-kawan para jamaah,juga saat saya menuliskan kisah ini,beberapa kali saya harus menyeka air mataku yang terus membasahi pipiku,saya bersalah pada mereka.