Mohon tunggu...
Flea Andra
Flea Andra Mohon Tunggu... -

Saya sedih harus menuntut ilmu, karena ilmu tidak bersalah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebab Saudi Menyerang Yaman

7 April 2015   12:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang kembali berkobar di jazirah arab, seakan tak cukup dengan konflik di syria, irak, libya, kini perang merambah ke yaman, negeri dimana Rasul mengatakan “dari yaman datangnya kelembutan”. selama ini Yaman terutama Tarim,Hadramaut dan sekitarnya merupakan tempat berkumpulnya para habib2, ulama2 besar yang sangat dikagumi dikalangan masyarakat Indonesia dimana mayoritas menganut Ahlussunnah Waljamaah. Seperti Habib umar bin hafiz, Habib Abu Bakar al masyur dll. Mereka tiada henti berjuang untuk memadamkan Fitnah Akhir zaman yang memporak-porandakan kaum muslim, menyeru kaum muslim untuk saling mencintai dan menghargai perbedaan pendapat, menjauhi Takfirisme, karena perbedaan pendapat adalah suatu keniscayaan. Rasul telah mengatakan “dari Nejd datangnya Fitnah dan huruhara” dan Fitnah itu kini telah menyambar umat islam saling bertikai, saling mengkafirkan. Tak ada yang diuntungkan selain seteru abadi umat islam. Karena itulah kelembutan yang dibawa Dzurriah Rasul di yaman semoga menjadikan tegaknya islam damai, islam rahmatan lil ‘alamin juga demi tegaknya NKRI negeri muslim yang damai.

Ada tiga aliran besar dalam islam saat ini 1. Sunni 2. Wahabi 3. Syiah.

Konflik sektarian di Timur tengah dari sisi mazhab mengacu pada Konflik Wahabi VS Syiah. Sementara sunni ikut terseret. Mengapa bukan Sunni VS Syiah?? Tentunya Merujuk pada Definisi Ahlussunnah wal jamaah

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami rhm (w : 973 H) dalam kitab “Az-Zawaajir ‘an Iqtiroofil Kabaa-ir” halaman 82 mendefinisikan Aswaja sebagai berikut:

“المراد بالسنة ما عليه إماما أهل السنة والجماعة الشيخ أبو الحسن الأشعري و أبو منصور الماتريدي .”

“Yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah adalah yang dianut oleh dua Imam Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah yaitu Syeikh Abul Hasan Al-Asy’ari san Abu Manshur Al-Maaturiidii.”

Dan Imam Al-Murtadho Az-Zabiidii rhm (wafat : 1.205 H) dalam kitab “Ittihaafus Saadah Al-Muttaqiin” juz 2 hal. 6 menyatakan:

“إذا أطلق أهل السنة والجماعة فالمراد بهم الأشاعرة والماتريدية .”

“Jika disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah secara mutlaq, maka yang dimaksud adalah Kaum Asy’ari dan Kaum Maaturiidii.”

Hampir semua Ulama dan Fuqoha Madzhab Fiqih Hanafi mengikuti Madzhab Aqidah Maaturiidi, karena Imam Abu Manshur Al-Maaturiidii rhm menghimpun ajaran Aqidah Imam Abu Hanifah rhm dalam Madzhab Aqidah Maaturiidiyyah yang dibangunnya.

Dan hampir semua Ulama dan Fuqoha Madzhab Fiqih Maliki dan Syafi’i, serta sebagian Ulama dan Fuqoha Madzhab Fiqih Hanbali mengikuti Madzhab Aqidah Asy’ari, karena Imam Abul Hasan Al-Asy’ari rhm menghimpun ajaran Aqidah Imam Malik, Syafi’i dan Ahmad, rohimahumullaah, dalam Madzhab Aqidah Asy’ariyyah yang dibangunnya.

Wahabi bukanlah nama hinaan, karena diakui di beberapa kitab ulama mereka contoh: “Ahmad bin Hajar Al Buthami Al bin Ali”, judul bukunya: “as Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da’watuh al Islamiyyah”. Bahkan buku ini diedit dan sebarluaskan oleh syekh “Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz”. Dicetak tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabi’ al Jazirah.

di halaman 105, ia menuliskan berikut ini:

فلما التقى الوهابيين في مكة

“Ketika bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah…”

Juga menuliskan:

استطاع الوهابيون أن يقيموا الدولة الإسلامية على أساس من المبادئ الوهابية

“… orang-orang Wahabi mampu mendirikan Dawlah Islamiyyah di atas dasar ajaran-ajaran Wahabiyah”

Kemudian juga menuliskan:

ولكن الدعوة الوهابية

“Akan tetapi dakwah Wahabi…”

Juga menuliskan:

يدينون الإسلام على المذهب الوهابي

“Meraka (orang-orang Wahabi) beragama Islam di atas madzhab Wahabi”.

Mengapa Saudi Menyerang Yaman?, banyak sekali analisis diantaranya :

1.Jika karena Syiah (houti yaman), mengapa saudi tidak memerangi syiah yang bermukim di wilayah timur kerajaan saudi? Bahkan malah mengangkat menteri dari syiah (Mohammed Abu Saq diangkat sebagai Menteri Negara Urusan Dewan Permusyawaratan Negara menggantikan DR. Saud Almathami (2014)

http://www.islamtimes.org/id/doc/fori_news/397650/mengapa-saudi-mengangkat-menteri-syiah

2.Jika Arab Saudi sedang memperjuangkan agama Islam, mengapa meminta persetujuan dan dibantu AS, bahkan Israel dikabarkan mengirimkaan F-16 karena Koalisi Saudi kekurangan pilot2 handal F-15

http://www.tempo.co/read/news/2015/04/01/116654533/AS-Sanjung-Koalisi-Arab-Saudi-Serang-Houthi-di-Yaman

3.Jika Arab Saudi ingin menegakkan demokrasi, presiden pilihan rakyat (Mansur Hadi), bukankah Arab Saudi sendiri adalah rezim monarkhi Absolut yang dipimpin oleh raja?

4.Jika ingin membasmi pemberontak (bughot), mengapa pemberontak di Suriah malah didukung Arab Saudi?

5.Saat rakyat Bahrain berdemo besar-besaran untuk menuntut raja Al Khalifah mundur, mengapa Saudi mengirim pasukannya untuk memberangus para demonstran.

KESIMPULAN : Bukan karena Agama, Bukan Karena Mazhab tapi karena Dunia dan Kekuasaan Sebagaimana Nabi Muhammad SAW berkata: ”Kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok makanan. Para sahabat bertanya, “Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan.” Mereka bertanya lagi, “Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun