gerah sekujur tubuh saat angin berembus panas
dan debu-debu berterbangan menempel di paras
angin bulan september mengingatkan sebuah tragedi
tentang dia yang telah pergi dan tak kan kembali lagi
kini setahun telah berlalu kau putuskan benang kusut
karena tak mungkin lagi akan tersambung berlanjut
mungkin lebih baik begini menyendiri di sudut sunyi
merenungkan kembali aku tak ingin ada yang tersakiti
kadang kala perbedaan itu mendatangkan sengketa
di saat lain perbedaan akan menjadi sebuah candaria
tinggal bagaimana kita menyikapinya perbedaan itu
semestinya harus ada yang mengalah diantara satu
ketika sama-sama bersikeras mencari pembenaran
sampai kapan pun tak akan pernah bisa terselesaikan
gerah sekujur tubuh saat angin berhembus panas
kuakhiri saja kisah angin bulan september...guysss!
* Singosari, 9 September 2020 *
@jbarathanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H