Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menari

26 Mei 2020   00:50 Diperbarui: 26 Mei 2020   00:56 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pandeputudarmayana.blogspot.com

Lemah gemulai meliuk lentur, bak sapuan kuas di atas kanvas dengan warna-warni hormonis, membentuk sebuah komposisi kehidupan. 

Sarot matanya tajam bagai elang, melirik ke kanan dan ke kiri, jari lentik bergerak lincah menggoreskan garis-garis keseimbangan. 

Gerak tari yang dinamis, disertai iringan rancak gamelan klasik, warna-warna  primer, merah, kuning, biru membentuk kesatuan. 

Pinggul yang bergerak kian kemari, serasi selaras bunyi gong, bagai emphasis, daya tarik mata dalam sebuah karya cipta lukisan. 

Menari identik dengan komposisi kehidupan, yang tak lepas dari prinsif seni seperti, kontras, berirama, proporsi, dan keselarasan. 

*Singosari, 26 Mei 2020*

@jbarathan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun