Membayangkan betapa senangnya perjalanan mudik, pulang kampung bertemu sanak saudara sudah menjadi tradisi. Jauh hari sebelum hari H sudah menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari bingkisan untuk semua
keluarga di kampung halaman sampai dengan biaya transportasi.
Meminjam iklan layanan masyarakat Almarhum Didi Kempot, yang tayang pada stasiun Televisi sbb : "Ojo Mudik, Lha Trus", Ning Omah Wae"...
Kalau diterjemahkan bebas kedalam bahasa Indonesia artinya : "jangan pulang kampung, lha terus, di rumah saja".
Mas Didik Kempot mewakili pemerintah menyampaikan sebuah "Anjuran" bahwa, saat seperti sekarang ini, dimana wilayah kita sedang diserang wabah pandemi Covid-19, sebaiknya mudik tahun ini ditunda dulu, demi
keselamatan banyak orang.
Tradisi Mudik di tanah air sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya, tak perduli jalanan menjadi macet di mana-mana, dan tak jarang pula terjadi kecelakaan yang disebabkan karena capek dan mengantuk.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang mencoba menerobos untuk dapat pulang ke kampung halaman hanya untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan keselamatan orang lain.
Hal semacam ini seharusnya tidak boleh terjadi karena membahayakan diri sendiri dan keluarga, justru akan menimbulkan persoalan baru.
Ketika, masyarakat dapat mematuhi anjuran "Ojo Mudik", ada beberapa hal yang dapat menguntungkan masyarakat itu sendiri.
pertama, tidak ada lagi kita jumpai kemacetan panjang.
kedua, dapat memutus penyebaran wabah virus Corona Covid-19
ketiga, dapat menekan biaya hidup dan lain sebagainya.
Oleh karena itu "di rumah saja" adalah langkah terbaik untuk satu halyang sangat besar yaitu, menyelamatkan bangsa ini dari bahaya wabah penyakit mematikan virus Corona Covid-19.Â
*Singosari, 14 Mei 2020*
@jbarathan.