Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Serambi Senja

15 April 2020   18:10 Diperbarui: 15 April 2020   18:17 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : flickr.com/Ghassan Albazy

Sore ini alam begitu tenang, angin berhembus perlahan menyapa jiwa-jiwa yang haus akan  khabar bahagia dari Sang Pencipta. 

Bergema kumandang ayat-ayat suci Al-Quran dari Masjid Agung menghiasi langit senja, satu persatu insan Tuhan kembali pulang. 

Kita yang tercekam rasa takut berkepanjangan tak kuasa berbuat apa-apa, hanya pasrah dan memohon perlindunganNya. 

Tragedi ini sungguh menyiksa, entah ini satu peringatan atau ujian dariNya? sekarang, tinggal bagaimana kita menyikapinya. 

Gemuruhnya gelombang laut tentu ada yang menggerakkannya, begitu pula "pagebluk" yang merebak cepat melanda dunia. 

Lantas, apa yang sebenarnya sedang terjadi, mengapa bisa begitu? seribu pertanyaan mengganggu pikiran kita saat ini. 

Seketika terdengar Azan Maghrib, mengajak kita untuk bersimpuh dihadapanNya, senja pun berlalu tenggelam dalam pelukan malam. 

*Singosari, 15 April 2020 

@jbarathan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun