Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kopi Pahit di Ujung Lidah

6 Desember 2019   11:00 Diperbarui: 6 Desember 2019   11:14 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan saja hari-hari berlalu dengan sendirinya
Tak perlu dirisaukan syukuri saja apa yang terjadi
Detik demi detik memberi kita nafas kehidupan
Hiruplah udara kebebasan sebanyak yang kita bisa  

Kucicipi kopi pagi manis terasa di ujung lidah
Begitu pula di hari jum'at hari bergelimang berkah
Nikmatilah jangan biarkan berlalu begitu saja
Kesempatan indah tak pernah terulang dua kali

Kopi pagi di hari jum'at memberi secangkir asa
Untuk terus maju menapaki kehidupan berliku
Jangan berputus asa onak dan duri menghalang
Yakinkan saja segalanya pasti ada hikmahnya

Memang, kopi tak selamanya manis di ujung lidah
Berpulang pada kita selera mana yang akan dipilih
Begitu pula dengan hidup ini ada manis dan ada pahit
Tinggal bagaimana memilih jalan yang akan dilalui 

Ketika kita tiba di simpang jalan...!!!

*Singosari, 6 Desember 2019*

@jbarathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun