Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Runtuh di Depan Mata

7 November 2019   09:15 Diperbarui: 7 November 2019   09:17 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokpri

di mana lagi kami harus belajar dan menjadi pandai
di luar sana kekerasan dan teror semakin mengancam
dan sekolah kami kalian serbu dan rubuhkan

jika sejak kecil kami terus dijadikan sandera bagi hidupmu
bagaimana mungkin kami akan bisa mengibarkan panji-panji
perdamaian dan kearifan
jika sejak bocah-bocah kami harus menjadi saksi atas kekejian
dan kesewenang-wenangan
bagaimana mungkin kami menyembunyikan amarah dan kesedihan
menyaksikan sekolah kami runtuh di depan mata
bagaimana ini...?!

dimana lagi kami harus belajar dan menjadi pandai
tolong pastikan, tuan
sebab kami tak ingin menjadi pandir bagi sesuatu yang tak kami pahami...

*Singhasari, 7 Nopember 2019*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun