Seni pemeranan merupakan metode pembelajaran pengalaman (eksperiensial) yang sangat bermanfaat. Metode ini bisa digunakan untuk menggairahkan diskusi, menyemarakan suasana, mempraktikkan keterampilan, atau untuk merasakan atau mengalami seperti apa rasanya kejadian.Â
Namun untuk  bisa berhasil dalam melakukan pemeranan, ada baiknya harus mengetahui terlebih dahulu cara menyusunnya (penulisan naskah) dan mengarahkannya (penataan).
Penyusunan naskah
Bentuk bebas :Â Siswa bisa diberikan skenario umum dan diminta untuk mengisi sendiri detail-detailnya.
Terarah : Siswa bisa diberikan instruksi yang telah tersiapkan yang menyatakan fakta-fakta tentang peran yang mereka mainkan dan
cara mereka memperagakannya.
Tayang ulang kehidupan : Siswa dapat menggambarkan atau memerankan diri mereka sendiri dalam situasi yang memang  pernah dia hadapi.
Bacaan drama : Siswa bisa diberikan naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk diperagakan dalam pemeranan.
Penataan
Serentak :Â Semua siswa bisa dibentuk menjadi pasangan untuk memainkan drama dua orang, trio untuk drama tiga orang, dan seterusnya, dan bisa secara serentak memainkan sejumlah peran mereka.
Panggung depan : Satu atau beberapa siswa dapat memainkan perannya di depan kelompoknya, dan kelompok yang lain bisa bertugas selaku pengamat.
Bergilir : Para pemain di depan kelompok bis dirotasi atau digilir, biasanya dengan menginterupsi pemeranan yang sedang berlangsung dan melakukan penggantian untuk satu atau beberapa pemain.