kulihat seakan pohon-pohon berkejaran
saat laju kendaraan tinggalkan kotamu Â
dari balik kaca kusaksikan kesedihan
menitik air mata di pipimuÂ
begitu cepatnya waktu berlalu
tak terasa dua minggu sudah terlewatkan
banyak kenangan di hati membeku
hingga tiada dapat kulupakan
kini telah jauh terpisahkan
masih terasa hembusan nafasmu
kala kita duduk dibawah rimbun dedaunan
bercerita tentang hati yang merindu
meski segalanya terbatas waktu
tapi suatu ketika nanti jika mungkin
aku pastikan akan datang menemuimu
dengan segenggam rasa kangen
Kaliurang, 2 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H