Dingin sekali pagi ini
Matahari belum juga bersinar
Sedang hari mulai beranjak siang
Seperti biasanya
Aku duduk merenung tak berkata
Hanya mampu pandangi gejolak alam
Segelas kopi panas di depanku
Cepat nian menjadi dingin
Padahal baru sekali dua kukecup
Entah mengapa aku tak mengerti?
Nyanyian alam semesta
Seketika berubah tak menentu
Bagai pucuk cemara dimainkan angin
Tiba-tiba bergoyang lalu diam
Kopi hitam yang tersisa
Sembari pejamkan mata kusruput
Terasa dingin melewati tenggorokkan
Ach... hari ini sungguh berbeda!...
Singosari, 12 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H