seperti biasa
pohon-pohon cemara menderu
saat angin menyapanya
senantiasa setia
berjajar di sepanjang liku sungai
yang berair bening
jalan setapak
ditumbuhi bunga-bunga putri malu
dan rumput liar
duduk di sebongkah batu
menghirup udara sejuk segar
memenuhi rongga dada serasa lega
dari seberang kau melambai
tapi tak segera aku menghampiri
berulang kali kau panggil namaku
tapi tak segera aku menjawabnya
dan semakin jauh
engkau melangkah pergi
lalu lenyap di balik rimbun dedaunan
hanya bekas langkahmu yang tertinggal!...
* Singosari, 2 September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H