malam dingin aku sendiri
hanya berteman secangkir kopi
serta asap tipis yang menari-nari
di malam semakin larut sunyi dan sepi
cuma sesekali binatang malam
melengking mengisyaratkan kelam
sedangkan sang bayu diam mendekam
menempel erat di wajah alam
di antara kepulan asap sutra putih
kusaksikan bayang-bayangmu menjauh
lalu lenyap begitu saja musnah
ke mana, entah?
kubiarkan juga
itu hanyalah ilusi tiada fakta
tak mau hanyut dalam khayalan belaka
hanya terjadi di angan-angan jiwa
aku mau yang nyata dan wajar-wajar saja!...
* Singosari, 27 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H