masih berdiri tegak
tak lekang oleh waktu
meski beribu tahun lalu
tak juga termakan oleh usia
sebuah peninggalan purbakala
berupa sebuah bangunan candi!
sekali tempo pernah kutanyakan
pada anak didik menengah pertama
bagaimana bisa candi itu bertahan lama?
sedang di zaman itu belum ada teknologi
secanggih di era seperti sekarang ini
bagaimana menyambungkan, lekat!
batu-batu andesit persegi empat
yang satu dengan lainnya
pada saat itu nenek moyang kita
belum juga mengenal adanya semen
lantas, cara menempelkan bagaimana?
ini pertanyaan sulit dari seorang guru!
siswa hanya terbengong-bengong
diam meresapi kemudian berpikir serius
sang guru pun tersenyum simpul
melihat muridnya mengerutkan dahi
bahkan sampai menggaruk-garuk kepala