Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Empati

17 Mei 2023   09:43 Diperbarui: 17 Mei 2023   09:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

belakangan ini
kita dipusingkan oleh situasi
porak-porandanya tatanan tradisi
di negeri yang dulunya menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur budi pekerti

apakah, karena setitik noda rusak susu sebelanga?

nenek moyang kita dulu berkata
tanamkan segala rasa di dalam jiwa
jagalah dia hingga tumbuh jadi dewasa
genggam erat jangan lepaskan walau sekali jua 

lantas, ke manakah perginya empati dalam diri?

rasa hormat yang muda pada yang tua
rasa sayang yang tua pada yang lebih muda
perlahan-lahan tergilas roda zaman, adidaya!

kalau sudah begini
haruskah kita tiada peduli
melihat tingkah laku tak bersimpati
hanya mementingkan diri sendiri
demi keuntungan pribadi

celaka!, sekarang harus bagaimana?
banyak sudah jatuh korban di mana-mana
tangisan derita pecah di dalam dada
mengering sudah air mata duka 

duh gusti ...


*Singosari, 17 Mei 2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun