kutuliskan puisi cinta
untuk enkau nan gundah gulana
sekedar meringankan beban
tiada tentu kapan kan berakhir, entah?
hari ini tak ingin aku sendiri
kucari bayangmu diantara ranting kering
di selah tumpukan puing-puing berserakan
senyum dan tawa hanya sekilas saja
sebagai pelengkap penyesalan
lihatlah, aku terkapar dan luka!
cintamu telah membakar diriku, tak perduli!
di bumi yang berputar pasti ada gejolak
halilintar yang bersabung
hujan lebat angin bertiup kencang, menderu!
badai bulan desember ...
* Singosari, 9 Des 2021 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H