aduhai
jujur saja kukatakan pagi ini
langit masih tertutup awan, tiada berseri
angin cuma berhembus kian kemari
walau segelas kopi
dan beberapa potong roti
belum tersentuh di atas meja sejak tadi
ada sedikit rasa dalam hati
akhir pekan pagi ini tak berempati
sungguh jadinya aku tak dapat mengerti
kucoba memahami
selalu saja terhenti di segelas kopi
lalu kucoba sekencang-kencangnya berlari
tetap saja aku terjatuh dan jatuh lagi
ini tak boleh terus begini
harus kuakhiri
itu sebabnya tak kusadari
celaka, ternyata belum sama sekali
kusruput kental manis hitam putih kopi pagi
terlalu asyik berandai-andai
menerawang jauh di langit tinggi
memungut aksara yang tercecer di sana-sini
kan kurangkai jadi puisi ...
* Singosari, 7 Maret 2021 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H