Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Siang Bolong

24 Februari 2021   16:19 Diperbarui: 24 Februari 2021   16:20 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

udara tidak sedang panas
udara juga tidak sedang dingin
sedang-sedang saja

siang ini matahari sesekali bersinar
sesaat kemudian redup kembali
selalu begitu seterusnya

bulan pebruari segera berpenghabisan
biasa orang berkata "bulan tua"
segalanya menjelma renta

di siang hari ini
gelas-gelas nampak telah kosong
tergolek begitu saja di atas meja ditinggalkan

setelah ludes seluruh isinya, pelepas dahaga

sungguh hidup terus diburu
berpacu dengan waktu

sunyi sepi
hening serasa di sekelilingku
cuma nyanyian hati terus saja berdendang

di siang bolong ...


* Singosari, 24 Pebruari 2021 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun