Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafas Tersenggal Menahan Rasa

17 Februari 2021   17:50 Diperbarui: 17 Februari 2021   17:55 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : tskuebler.com

putus asa sebentar lagi hujan
mendung yang selalu datang, kelabu

kau masih tak percaya juga

sedang gerimis mulai berdandan
perlahan turun berpelukan dengan alam

hendak kemanakah gerangan, nona?
sepi tak ada yang menjawab, semua diam
hanya nafas kita saling berkejaran

angin mengendap di luar jendela
sesekali hembusannya menggetarkan kaca

hingga kami pun bergetar pula
keringat membasahi tubuhmu dan tubuhku

nafas tersenggal menahan rasa teramat pedas
dari makanan yang kami santap 

rujak uleg dengan cabe 25 biji ...


* Singosari, 17 Peberuari 2021 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun