putus asa sebentar lagi hujan
mendung yang selalu datang, kelabu
kau masih tak percaya juga
sedang gerimis mulai berdandan
perlahan turun berpelukan dengan alam
hendak kemanakah gerangan, nona?
sepi tak ada yang menjawab, semua diam
hanya nafas kita saling berkejaran
angin mengendap di luar jendela
sesekali hembusannya menggetarkan kaca
hingga kami pun bergetar pula
keringat membasahi tubuhmu dan tubuhku
nafas tersenggal menahan rasa teramat pedas
dari makanan yang kami santapÂ
rujak uleg dengan cabe 25 biji ...
* Singosari, 17 Peberuari 2021 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H