Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair Kehidupan (16)

26 Januari 2021   18:04 Diperbarui: 26 Januari 2021   18:05 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : jung-shan.blogspot.com

darah menetes di ujung keris
sosok legenda terkapar meregang nyawa

sumpah serapah terucap
hingga tujuh keturunan pasti kan binasa

kutukan sang mpu linuwih
bersemayam pada guratan tangan saketi
di kedua sisi keris tanpa warangka

satu demi satu keturunan
sri rajasa sang amurwabhumi tewas mengenaskan

prahara di singhasari
terus berlanjut mengikuti kehendak dewata agung

hingga masa kejayaan ken arok berakhir ...


* Singosari, 26 Januari 2021 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun