seperti dulu, cemara-cemara itu
senantiasa setia di sisi sungai, mendesau tertiup bayu
tetapi rumputan rindukan hujan
tinggal daun-daun kering berserakan di tanah gersang
seketika aku bangkit dari dudukku
setelah tahu segala sia-sia, tiada kucium harum nafasmu
di pasir cuma bekas lalumu, yang ternyata tak pernah ada
hari hampir menjelang senja
hanya diam memandang kejauhan, tinggallah sayup
membujuk temaram
dan disini tiada pula kudengar suaramu ...
* Singosari, 23 Januari 2021 *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI