Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai Hujan Januari (37)

18 Januari 2021   10:09 Diperbarui: 18 Januari 2021   10:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : whiterockgallery.com

asap panas wedus gembel
menari-nari di angkasa, hitam tebal menggumpal

sejak sore kemarin
menerbangkan debu vulkanik jauh mengembara

mesra bercengkrama
debu semeru dan rinai hujan januari, fenomena

senja merah tak berdaya
tertutup awan kelabu, angin cuma basa basi, sesaat
menyapa lalu membawanya berlalu

semeru terbatuk-batuk di usianya yang renta

sempat, mengusik ketenangan juga
menambah deretan tregedi di tanah jawa dwipa

marga satwa terpontang-panting
wajah alam di kaki gunung sekitar bermake-up tebal
bergincu abu-abu

ini satu isyarat
agar segera pergi sejauh mungkin, sebelum terlambat

lahar panas membakar hangus ...

* Singosari, 18 Januari 2021 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun