selamat malam
kau berseru "aku datang dari mimpimu", singgah bertamu
kulihat rinai hujan
telah membasahi pada wajahmu, gemetar menggigil
siapakah tuan?
kau menyodorkan sebuah pena, aku seorang penulis
kemudian tenang dan sepi
cuma bayangan kita terongok berdesakan-desakan
bersamakah kita kedinginan?
tidak jawabku!
aku bukan kedinginan sahut bayangku perlahan-lahan
nyaris tak terdengar
selanjutnya mereka cuma diam
dan kita pun cuma diam, semuanya jadi diam, membisu
sesaat kau tuliskan sebuah lirik puisi
kau bakar dalam tungku api, hangat serasa menyeruak
ke seluruh relung jiwa kita
lalu kembali kau letakkan pena
sebelum kehangatan bara api puisi perlahan-lahan padam
di luar rinai hujan januari kian berdendang ...
* Singosari, 15 Januari 2021 *