Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai Hujan Januari (29)

13 Januari 2021   11:19 Diperbarui: 13 Januari 2021   11:49 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : flickr.com/photos/92945363@N00

di ketinggian 10.900 kaki
sebelum akhirnya terjun memenuhi panggilanNya

air laut beriak bergelombang
menjerit bimbang berbaur deru ombak, lalu sepi
lenggang, laut pun sunyi suara

tak seorang pun tahu apa yang baru saja terjadi!

ternyata di lautku terjadi bencana
birunya laut kini berubah duka nestapa, nelangsa  

seketika rinai hujan berkata
bukan aku biang keladi atas tragedi memilukan ini
kupastikan bukan diriku, entahlah?

awan gelap mendung kelabu
para nelayan sejak tadi telah menepi, bela sungkawa 

terputus sudah tali ikatan
pecahlah piring hilang sudah harapan, hati berduka

saudaraku tenanglah disana
kepergianmu menjadikan langkah kami terhenti
hanya untuk mendoakanmu semata

semoga engkau sekalian Husnul Khotimah ...


* Singosari, 13 Januari 2021 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun