sinarmu turun ke bumi
menerangi alam raya dan seisinya
kau pergi kau datang lagi
tak kenal letih demi satu tujuan, mulia
hanya cambuk kecil
agar kita sadar, dia di atas segalanya
pucuk-pucuk cemara
bergoyang diterjang badai desember
dan kau masih tetap menunggu
meski tahu badai masih belum berakhir
diselah hembusan nafas
terselip harapan belum tersampaikan
mungkin esok atau lusa nanti
sebab tak selamanya
maksud baik dapat diterima orang lain
karena lain lubuk lain pula ikannya...
* Singosari, 24 Desember 2020 *
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!