sudah seharian penuh
belum juga kau kembali, kemana?Â
jalan telah sepi
pintu-pintu tertutup rapat
hening sekeliling
tapi engkau entah dimana?
malam menahan nafasnya
kunang-kunang terbang melanglang
pergi dalam kebungkaman
di tengah badai bulan desember, menderu
berarti membangun kebencian dalam diri
apa kan terjadi, tak tahu pasti
biarlah, tercipta menurut ketentuan-NyaÂ
asalkan tahu, tragedi di muka bumi ini
tak terjadi dengan sendirinya
badai bulan desember
dan kebencianmu mewarnai langit kelabu
hanya cambuk kecil agar kita sadar, memahami
dan mesti tabah menjalani
adalah dia di atas segalanya...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!