akupun kembali, bergegas mencari
bus yang akan membawaku pergi
tujuan kemana tiada kutahu
kubiarkan diri digoncangmu, mesinÂ
gemuruh kebisingan di luar jendela
kulihat kau semakin jauh juga
lalu lenyap di balik samar derasnya hujan
angin dan dingin bersahutan
bumi dan deru mesin berpelukan
tiada kucium harum nafasmu
sedang bus terus melaju, belum lagi diam
antara tertidur dan tidak
terasa hangat jemarimu memijat
ternyata aku cuma bermimpi...
* Singosari, 2 Desember 2020 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!