Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cukuplah, Wahai Gejolak Nafsu!

24 November 2020   11:48 Diperbarui: 24 November 2020   11:55 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : davisales.com

tak ada guna sedu sedan itu
simpan saja air matamu
tahan isak tangismu 

yang telah menjauh pergi
biar selamanya pergi
usah disesali

jika tak ada manfaat bagimu
tinggalkan saja dahulu
sebaiknya begitu

carilah yang lebih baik lagi
benar-banar berarti
dan itu pasti

jangan selalu terbelenggu
gejolak hawa nafsu
bayangan semu

ia menggiringmu mendustai
kebenaran yang hakiki
terselubung dengki

apa maumu?
akan dituruti kehendakmu
hingga melalaikan siapa dirimu?

suatu saat nanti
engkau pasti kan menyadari
ketika akhirnya datang penyesalan diri

dan waktu tak kan mungkin terulang lagi...

* Singosari, 24 November 2020 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun