Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Aku Harus Kehilangan "Ibu"

17 November 2020   14:23 Diperbarui: 17 November 2020   14:55 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sedikit kegembiraan terlintas di wajah Ibuku, ketika mengetahui aku pulang menjenguknya, walaupun kali ini aku datang hanya seorang diri. Suatu ketika di tengah malam, tiba-tiba Ibu memaksa untuk di bawah kembali ke rumah sakit, kami jadi kelabakan dan segera menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan selama opname di rumah sakit. Hanya menjalani dua hari perawatan di rumah sakit Ibu minta dipulangkan, tak ada yang mengetahui jarum infus dicabut sendiri dari tangannya, boleh jadi beliau merasa sudah tak perlu lagi merepotkan anak-anak. Namun sebelumnya, ketika seluruh keluarga berkumpul (kecuali aku) Ibu menyampaikan pesan-pesan, memberi petuah, nasehat dan doa kepada anak dan cucunya yang setia menunggunya. Lima hari kemudian di tengah bulan Ramadan. Ibuku pergi meninggalkan kami semua, Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun.

Lautan kasih sayang pada setiap insan
Mataharinya alam sebagai perumpamaan
Dunia isinya belumlah sepadan
Sebagai balasan Ibumu melahirkan

Do'anya terkabulkan keramat didunia
Kutuknya kenyataan jangan coba durhaka
Surganya Tuhanmu di bawah kakinya
Ridhonya Ibumu Ridho Tuhan jua
Wahai jangan jadi anak durhaka

Ibu kaulah wanita yang mulia
(cuplikan lagu IBU, Nasida Ria)

 Semoga Allah SWT, memberikan tempat di sisi-Nya serta diampunkan segala dosa-dosanya...Aamiin.

* Singosari, 17 November 2020 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun